JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dibawah kepemimpinan Arifin Tasrif diminta lebih fokus dalam mendorong peningkatan produksi minyak melalui metode Enhance Oil Recovery (EOR). Ini tentu tidak lepas dari kebutuhan akan minyak yang masih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), mengungkapkan program EOR sangat penting untuk kelangsungan industri migas. Bahkan, Ignasius Jonan, Menteri ESDM sebelumnya telah diberi masukan untuk menggali sumber minyak baru dari program pengurasan bukan hanya didorong tapi juga dieksekusi dengan optimal.

“Menurut saya sumber peningkatan migas itu Enhanced Oil Recovery yang hari ini belum optimal. Itu menurut saya satu peluang yang bisa dipetik tentunya dengan memberikan term n condition yang tailor made, yang sengaja dibuat untuk itu,” kata Hilmi di Jakarta, Rabu (23/10).

Menurut Hilmi, Menteri ESDM bisa mencontoh skema term and condition di Oman yang pemerintahannya mendukung penuh metode EOR. “Saya selalu ambil contoh Oman yang hampir 30% produksi mereka dari EOR karena ya itu dengan memberikan fiskal term khusus buat masing-masing lapangan besar yang butuh EOR,” ungkapnya.

Sosok Arifin Tasrif kata Hilmi juga sudah menguasai bidang energi. Arifin yang lama berkecimpung di sektor petrokimia dipercaya menguasai sektor energi dan sumber daya mineral.

“Saya sudah kenal lama dengan pak Arifin, dan sangat menguasai bidangnya. Dia kan tumbuh di petrokimia, terakhir jadi dubes, dari segi profesi dan wawasan politik mumpuni lah jadi menteri,” kata Hilmi.

Terpilihnya Arifin menggantikan Jonan, diharapkan lebih membawa angin segar bagi industri nasional di sektor energi. Dia berharap Arifin lebih bersahabat kepada pelaku usaha.(RI)

“Pekerjaan rumah utama adalah, saya pikir keyword harus lebih friendly pada pasar,” ujar Arifin.