JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan Eximbank Korea Selatan sepakat menandatangani Framework Agreement (FA) pinjaman US$1,5 milliar untuk mendukung proyek modernisasi dan pembangunan kilang yang dikenal dengan Proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR).

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina,  mengungkapkan inisiasi kerja sama merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dibangun sebelumnya dengan beberapa mitra dari Korea Selatan, seperti Hyundai dan SK yang tergabung dalam Joint Operation (JO) pekerjaan EPC RDMP Balikapan.

“Dengan adanya framework agreement ini diharapkan akan semakin mempermudah kerja sama yang melibatkan mitra potensial lain dari Korea Selatan, terutama dalam proyek RDMP Balikpapan,” ujarnya.

Penandatanganan FA dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N. Mansury dan CEO Eximbank (Kexim), Eun Sung-Soo di sela-sela pertemuan 2019 Pertnership Forum – Oil and Gas Downstream Indonesia.

Kerja sama ini, lanjut Fajriyah, akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak dan Pertamina semakin berkomitmen untuk menjamin availability, accessibility, & affordability energi nasional atau dalam konteks ini energi untuk perekonomian Indonesia.

“Kerja sama yang erat antara Pertamina dengan berbagai mitra pembiayaan dari Korea Selatan akan semakin memperkuat pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sesuai dengan target yang ditetapkan,” kata dia.

Sebagai kelanjutan dari penandatangan kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia dan Korea melalui Pertamina dan Kexim juga menggelar acara Vendor Day pada tanggal 2-3 Juli 2019. Kegiatan yang menggandeng pelaku usaha bidang konstruksi dari Indonesia & Korea ini berhasil menarik sekitar 250 orang dari 38 perusahaan Indonesia dan 60 perusahaan Korea. Dari kegiatan ini diharapkan ada kolaborasi kerjasama antara vendor dari kedua negara.

Pertamina sudah menyatakan dalam strategi menjalankan proyek RDMP dan NGRR tidak akan mengandalkan keuangan internal perusahaan,  melainkan juga akan mendapatkan pendanaan eksternal. Pencarian partner keuangan sebelumnya telah terjalin dengan K-Sure,  lembaga keuangan yang juga dari Korea Selatan dalam pengembangan kilang Balikpapan.

Partner dari Korea Selatan juga unggul dalam pencarian partner Pertamina karena sebelum K-Sure juga partner pengerjaan konstruksi Pertamina juga berasal dari Korea Selatan yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., yang berpartner dengan dua perusahaan Indonesia yakni PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai kontraktor.(RI)