JAKARTA – PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, membentuk satu lagi anak perusahaan baru yaitu PT Kilang Pertamina Balikpapan yang akan khusus mengelola operasional kilang Balikpapan saat sudah selesai melalui proses revitalisasi atau melalui proyek Refinery Development Master Plant (RDMP).

PT Kilang Pertamina Balikpapan dijadwalkan bermitra dengan perusahaan dalam proyek RDMP Balikpapan. Korporat juga telah menunjuk Narendra Widjajanto untuk mengisi posisi sebagai Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan.

Ignatius Tallulembang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengungkapkan pembentukan anak usaha baru ini merupakan salah satu milestone penting dalam pengembangan bisnis kilang dan petrokimia dan salah satu target yang memang harus dicapai pada 2019.

“Ini salah satu milestone penting dan merupakan target pencapaian kita di tahun 2019. Ini langkah awal kita untuk mulai mengembangkan bisnis kilang Balikpapan,” kata Ignatius dalam keterangannya, Selasa  (14/5).

Dengan telah dibentuknya anak usaha yang akan khusus mengurus kilang Balikpapan ini, selanjutnya korporat akan bisa fokus dalam proses pencarian calon mitra dan pendanaan proyek. Skema di proyek Balikpapan ini kata dia akan menjadi role model dalam pengembangan proyek kilang Pertamina lainnya. “Menjadi contoh untuk business unit yang akan menyusul nanti dalam rangka pengembangan bisnis peningkatan kapasitas kilang,”tukasnya.

Proyek RDMP Balikpapan Tahap I yang akan berlangsung selama 52 bulan diperkirakan akan selesai pada tahun 2023 dan akan dilaksanakan oleh kontraktor yang terdiri dari konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd.,

Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk. dengan nilai kontrak sekitar US$ 4 miliar. Konstruksi proyek Tahap I ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kilang sebesar 38% menjadi 360.000 barel per hari dengan hasil produk BBM yang memenuhi spesifikasi Euro V.

Proyek RDMP Balikpapan didanai oleh Pertamina bersama dengan partner terpilih nantinya yang akan bergabung nantinya melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan.

Pertamina memastikan PT Kilang Pertamina Balikpapan akan memiliki saham mayoritas dengan porsi sebesar 55% di kilang Balikpapan sementara mitra nantinya sebesar 45%. Proses pemilihan partner sedang berlangsung dan bersamaan dengan itu Pertamina juga menjajaki kerja sama pendanaan dengan beberapa lembaga keuangan asal Korea Selatan.

Setelah selesai tahap I kilang Balikpapan selanjutnya akan kembali dikembangkan ke tahap II. RDMP tahap II bertujuan untuk menjadikan kilang fleksibel dalam mengolah minyak mentah berjenis sour crude sehingga akan meningkatkan margin kilang. (RA)