JAKARTA – Berbagai cara terus diupayakan guna memanfaatkan sumber daya energi sekaligus mengurangi ketergantungan akan energi fosil. Pemanfaatan kelapa sawit tidak hanya sebatas sebagai campuran solar akan tetapi minyak kelapa sawit (CPO) juga bisa langsung digunakan sebagai pengganti bensin.

Pemerintah kembali bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant. Bensa berkualitas tinggi ini akan menjadi parameter untuk penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) untuk produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari yang akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan ide menggunakan minyak kelapa sawit sudah ada sejak lama hanya saja memang implementasi nyatanya baru bisa dimulai belum lama ini.

“Ide ini sudah lama diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung, Profesor Subagjo dan teman-teman, dan kemudian dua tahun yang lalu kita dorong supaya bisa di scale up dari hasil skala laboratoriumnya. Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi,” jelas Arifin (25/1).

Saat ini Bensa memang masih dalam tahap pilot project. Namun demikian Arifin optimistis bensa bisa dikembangkan dengan skala komersial.

“Jadi kita sampaikan kepada tim ITB untuk terus semangat mempercepat proses-proses percobaan dan kemudian juga kita bisa memikirkan kedepannya menjadi skala komersial yang memang bisa dimanfaatkan bukan hanya di dalam negeri, mudah-mudahan juga bisa diekspor ke luar negeri,” ujar Arifin.

Demo Plant Bensa merupakan unit produksi bensin sawit yang mengkonversi minyak sawit industrial (Industrial Vegetable Oil/IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolite yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB.

Pengembangan integrasi industri sawit dalam negeri dari sektor hulu hingga hilir ini merupakan kerja sama ITB dan PT Pura Barutama, dengan pendanaan yang bersumber dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Sumber bahan baku demo plant berasal dari tandan buah sawit yang diutamakan dari program replanting kebun rakyat, yang untuk uji coba ini berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin, yang merupakan program kerja sama antara Dinas Perkebunan dan Koperasi Pekebun Rakyat bersama dengan peneliti ITB dan BPDPKS. Bahan baku tersebut diolah menjadi IVO pada pilot plant IVO yang telah dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin oleh Tim Peneliti Teknik Kimia ITB bersama stakeholder terkait sebagai bagian riset terintegrasi yang juga dengan pendanaan BPDPKS dengan kapasitas 6 ton IVO/Jam. (RI)