JAKARTA – Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) resmi mengoperasikan laboratorium simulator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan Komputasi di Kawasan Nuklir Serpong, Puspiptek, Tangerang Selatan.

Djarot Sulistio, Kepala BATAN, mengatakan simulator ini dibuat dengan tujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia  yang nantinya dapat mengoperasikan reaktor bila PLTN atau reaktor daya eksperimental (RDE) dibangun.

“Benar ada simulator PLTN, tujuannya untuk melatih SDM Indonesia terkait operasi reaktor nuklir dalam keadaan normal maupun darurat. Peresmian dilakukan awal November lalu,” kata Djarot kepada Dunia Energi, Jumat (25/11).

Simulator PLTN merupakan sistem aplikasi komputer karya para pegawai Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir yang dapat menyimulasikan pengoperasian reaktor seperti aslinya. Dengan menggunakan simulator, para operator reaktor seolah-olah mengoperasikan reaktor yang sebenarnya, dengan demikian para operator mengetahui karakteristik dan dapat mengatasi reaktor bila terjadi gangguan.

Selain itu, simulator ini dapat menjawab keraguan masyarakat terhadap kesiapan SDM menyongsog Indonesia go nuclear.

Simulator juga dapat dimanfaatkan para pegawai BATAN dan para mahasiswa yang sedang mempelajari reaktor, yang pada akhirnya dapat menjawab keraguan masyarakat terhadap kesiapan SDM, bahwa Indonesia sudah siap mengoperasikan PLTN.

Sementara itu, PTKRN sendiri dibentuk dengan tujuan untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan implementasi teknologi nuklir baik untuk energi maupun non energi terutama yang berkaitan dengan keselamatan reaktor. Laboratorium simulator dan komputasi ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan para pegawai PTKRN dalam mempelajari faktor keselamatan segala jenis reaktor.

“Simulator ini, dapat menunjukkan kepada masyarakat, bahwa BATAN telah paham cara kerja dan tingkat keselamatan reaktor nuklir komersial maupun reaktor daya eksperimental yang akan dibangun,” tandas Djarot.(RA)