JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membagi pembangunan pipa gas transmisi Cirebon – Semarang (Cisem) menjadi dua tahap. Untuk tahap pertama akan mulai dibangun pada tahun depan atau tahun 2022 dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sementara untuk tahap kedua nantinya belum diputuskan dari mana sumber dana pembangunannya.

Erika Retnowati, Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), mengungkapkan berdasarkan kajian dan kalkulasi terhadap kondisi keuangan negara, untuk pembangunan tahap I sudah dipastikan akan menggunakan dana APBN. Sementara sisanya sedang dikaji menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

“Semula luasnya Cirebon-Semarang didanai APBN secara utuh tapi bertahap dalam dua tahun (2022-2023), tapi dengan kondisi keuangan negara ini 2022 pasti pake APBN tapi ruasnya dibagi dua yaitu Semarang-Batang karena ini urgent Batang sudah akan digunakan industrinya. Dari Batang-Cirebon ini ada opsi APBN atau KPBU, ini belum diputuskan,” jelas Erika disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/8).

Untuk tahap I yang akan mulai dikerjakan tahun depan, BPH Migas suda mengusulkan rencana anggaran sebesar Rp1 triliun. Menurut Erika wilayah Semarang – Batang didahulukan karena berdasarkan informasi pelaku industri sedang menantikan pasokan gas.

“Ini kami sadar sangat ditunggu karena di wilayah Batang industrinya sudah menunggu pasokan gas,” ujar Erika.

Setelah mangkrak lebih dari 15 tahun pemerintah akhirnya ambil alih pembangunan pipa transmisi gas Cisem menggunakan dana APBN.

BPH Migas sebelumnya sempat memutuskan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ditetapkan untuk menggantikan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk menggarap pipa Cirebon-Semarang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika pemenang pertama lelang proyek pipa menyatakan mundur, maka pemenang kedua dan ketiga berhak memperoleh kesempatan melanjutkan proyek tersebut. Baru jika ketiga pemenang tidak sanggup, pihaknya akan mengembalikan proyek ini ke pemerintah.

Sesuai ketentuan dalam lelang di 2006, Pipa Cirebon-Semarang direncanakan sepanjang 255 kilometer (km) dan diameter 28 inch, serta kapasitas alir gas 350-500 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Nilai investasi proyek ini diperkirakan US$169,41 juta.

Untuk biaya angkut, dalam lelang pada 2006 silam, Rekind menjadi pemenang pertama dengan tawaran US$0,36 per MMBTU. Selanjutnya, Bakrie & Brothers mengajukan toll fee US$0,42 per MMBTU dan PGN US$0,7-1,14 per MMBTU.