TALIWANG– PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) di sektor pertambangan emas dan tembaga, menyatakan komitmennya mencapai visi menjadi perusahaan kelas dunia. Salah satu upaya mencapai visi perusahaan tambang di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat tersebut dengan mengevaluasi karyawan dari tiga indikator utama, yaitu kinerja, perilaku, dan rekam medis.

“Evaluasi tersebut merefleksikan komitmen dan investasi investasi jangka panjang perusahaan terhadap Sumbawa Barat. Karyawan yang memiliki hasil evaluasi baik akan terus bekerja bersama kami. Sementara itu, karyawan yang memiliki evaluasi kurang memuaskan akan kami akhiri kontraknya sesuai perjanjian,” ujar Wudi Raharjo, Manajer Operasional Amman Mineral dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi, Rabu (22/1).

Amman Mineral mengumumkan hasil evalusi pada pekan ini. Jumlah karyawan yang tidak diperpanjang masa kontraknya adalah 9% atau 294 orang dari total 3.237 karyawan. Sementara 36% dari yang tidak diperpanjang masa kontraknya akan melanjutkan kerja bersama mitra bisnis.

Pasca perpanjangan dan pengakhiran masa kontrak ini, jumlah tenaga kerja di Grup Amman Mineral terdiri atas 53% pekerja Sumbawa Barat, 21% pekerja NTB non-Sumbawa Barat, dan 26% pekerja nasional.

Kartika Oktaviana, Head of Corporate Communications Amman Mineral, menyebutkan ada beberapa fungsi yang kami alihkan ke mitra bisnis karena bukan merupakan fungsi inti perusahaan sehingga bisa lebih efektif dan efisien. Tindakan korporasi ini bukan bertujuan untuk perampingan, tapi meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat berlari kencang untuk mencapai visi menjadi perusahaan nasional kelas dunia.

“Untuk itu, kami perlu memastikan operasional unggul, agar bisa lebih kompetitif dan berkelanjutan. Hal ini penting mengingat manfaat yang ditimbulkan dari keberhasilan ini bukan hanya menguntungkan perusahaan dan karyawan, tapi juga pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pemerintah pusat,” ujarnya.

Pada Kamis (16/1) Amman Mineral melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah dan DPRD mengenai rencana ketenagakerjaan di Hotel Santika, Lombok, Mataram. Dalam rapat tersebut hadir Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Ketua DPRD Sumbawa Barat, Ketua dan Seluruh Anggota Komisi I DPRD Sumbawa Barat, dan instansi terkait serta Manajemen Amman Mineral.

Seluruh yang hadir dalam rapat koordinasi menyatakan dapat memahami upaya perusahaan yang telah dijalankan sesuai regulasi yang berlaku serta menunjukkan komitmen terhadap kemajuan daerah. “Kami merasa perlu mengingatkan pihak perusahaan agar memperhatikan pemenuhan persyaratan komposisi pekerja lokal Sumbawa Barat sebesar minimal 50% seperti tertuang dalam Peraturan Bupati No 9 Tahun 2010,” ujar HW Musyafirin, Bupati Sumbawa Barat.

Dalam pernyataannya, manajemen Grup Amman Mineral berkomitmen untuk memenuhi semua hak karyawan hingga akhir masa kontrak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Ke depannya, Amman Mineral akan terus menerapkan sistem evaluasi berkala dengan terus mengadakan program-program pengembangan keterampilan profesional berkelanjutan untuk seluruh karyawan. (RA)