Bali Nusa Dua Convention Centre, tempat pelaksanaan KTT APEC 2013.

Bali Nusa Dua Convention Centre, tempat pelaksanaan KTT APEC 2013.

DENPASAR – Hingga 16 Oktober 2013 mendatang, PT Pertamina (Persero) akan terus mengoperasikan tiga unit kapal pressurized  berkapasitas total 1.700 Metrik Ton (MT) dan menyiagakan 9 unit skidtank isi Bulk LPG (Liquefied Petroleum Gas) di Bali, guna mengamankan persediaan bahan bakar tersebut selama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC).

Seperti diungkapkan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, kebutuhan LPG di Bali meningkat 10% seiring dengan pelaksanaan KTT APEC yang dibuka pada 1 Oktober 2013 dan akan berlangsung hingga 8 Oktober 2013 tersebut.  

Peningkatan kebutuhan LPG di Bali ini, ujarnya, terlihat dari rata-rata volume penyaluran LPG dari Terminal LPG Manggis – Bali, yang naik 10% dibandingkan rata-rata volume penyaluran harian sebelum KTT APEC berlangsung.

“Jika rata-rata normal penyaluran LPG dari Terminal LPG Manggis sebesar 655 MT per hari, pada sepekan terakhir naik menjadi 718 MT per hari,” ujar Hanung saat memeriksa kesiapan kesiapan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dalam rangka pelaksanaan KTT APEC di Denpasar – Bali, Kamis, 3 Oktober 2013.

Menurutnya, selain mengoperasikan tiga unit kapal pressurized  berkapasitas total 1.700 MT dan menyiagakan 9 unit skidtank isi Bulk LPG untuk mengamankan pasokan LPG sepanjang pelaksanaan KTT APEC, Pertamina juga menyiapkan tambahan tabung LPG. Baik tabung 3 Kilogram (Kg) untuk rumahtangga, tabung 12 Kg, maupun tabung 50 Kg yang digunakan restoran dan industri.

Bukan hanya LPG, Pertamina juga mengantisipasi melonjaknya kebutuhan BBM jenis avtur, dan BBM untuk transportasi darat, guna menjaga kelancaran pasokan bahan bakar transportasi selama pelaksanaan KTT APEC.

Seperti diketahui, jadwal penerbangan menuju Bali meningkat seiring pelaksaan pertemuan berskala internasional itu. Kesibukan transportasi darat pun melonjak, guna memenuhi kebutuhan mondar-mandir para delegasi dalam KTT APEC dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalamnya.  

Hanung mengatakan, Pertamina telah meningkatkan stok avtur di Depo Pengisian Avtur Bandara Ngurah Rai – Denpasar, dari sekitar 7 hari pada kondisi normal menjadi 13 hari. “Peningkatan ketahanan stok itu dapat dilakukan, seiring penambahan satu unit tanki timbun avtur berkapasitas 1x 4.500 Kiloliter (KL),” jelasnya.

Saat ini, kata Hanung, penyaluran avtur di Depo Bandara Ngurah Rai meningkat, dari rata-rata normal sekitar 1.400 KL per hari, dalam sepekan terakhir tercatat mencapai rata-rata 1.600 KL per hari atau meningkat sekitar 14%, bahkan pada hari-hari tertentu, penyaluran bisa mencapai 2.000 KL per hari.

Selain di Depo Ngurah Rai, tambahnya, peningkatan ketahanan stok avtur juga didukung oleh Terminal BBM Manggis, berikut dua tanker eks Kilang Balikpapan yang difungsikan sebagai floating storage (terminal terapung, red).

“Dengan berbagai kesiapan tersebut, dapat dikatakan persediaan avtur selama berlangsungnya KTT APEC sangat aman,” tegas Hanung.

Penyaluran Pertamax Naik 62%

Sementara itu dari sisi transportasi darat, menurut Hanung konsumsi BBM jenis premium, solar, dan pertamax juga naik. Untuk konsumsi premium, rata-rata mencapai 2.689 KL/hari selama sepekan ini, atau naik 22% dari konsumsi normal sekitar 2.208KL/hari. Sedangkan konsumsi solar, mencapai 808 KL/hari atau naik 32% dari rata-rata konsumsi pada hari biasa sebanyak 612 KL/hari.

“Peningkatan penyaluran atau konsumsi BBM juga terjadi pada BBM non subsidi seperti pertamax, dimana penyaluran pertamax di Bali meningkat 62% pada periode sepekan terakhir ini,” kata Hanung lagi.

Dari pemantauannya, ucap Hanung, aktivitas kendaraan semakin tinggi selama berlangsungnya KTT APEC. Seperti antar jemput delegasi, pengiriman barang, dan aktivitas pendukung lainnya, sehingga semakin banyak yang memerlukan BBM.

“Namun kami sudah melakukan antisipasi mulai dari stock built up, penambahan 3 unit mobil tanki dengan total kapasitas 72 KL, hingga penambahan waktu pelayanan di Terminal BBM Manggis dan terminal BBM Sanggaran sebagai titik pasok utama BBM di Bali,” ujar Hanung lagi.

Menurutnya, Pertamina juga menyiapkan tanki BBM tambahan dengan kapasitas 3x 24 KL dan 2x 16 KL. Untuk antisipasi permintaan Pertamina Dex untuk kendaraan diesel dengan teknologi commonrail, Pertamina juga menyediakan tanki BBM yang stand by di Terminal BBM Sanggaran.

Bukan hanya stok yang diamankan, tetapi personel untuk mendukung pelayanan. Diantaranya Pertamina menyiapkan operator di 50 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/pompa bensin) utama di sekitar lokasi pelaksanaan KTT APEC. Para operator itu telah dibekali pelatihan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan komunikasi dengan konsumen.  

SPBU-SPBU di beberapa jalur utama di Bali, antara lain di jalur Nusa Dua, Denpasar, dan Badung, juga telah diinstruksikan untuk beroperasi 24 jam. Guna memonitor penyaluran dan memastikan ketersediaan stok BBM,  Pertamina juga membentuk Satgas (Satuan Tugas) yang bekerja sejak 5 September 2013 lalu hingga 16 Oktober 2013 mendatang.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)