JAKARTA – PT PLN (Persero) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 22 desa di Papua sebagai salah satu upaya meningkatkan rasio elektrifikasi. Serta mencapai target 23% penggunaan pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Ahmad Rofik, Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN, mengatakan Papua menjadi wilayah dengan potensi EBT yang besar, karena itu pengembangannya terus dikejar.

“Meskipun tidak mudah dalam melistriki di daerah Timur Indonesia, namun pembangunan infrastruktur kelistrikan di seluruh pelosok harus terealisasi, memanfaatkan sumber daya lokal seperti tenaga surya atau tenaga air,” ujar Rofik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/7).

Ahmad Rofik, Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN saat meresmikan beroperasinya PLTS di Desa Enem, Papua.

Hingga Juli 2018, PLN telah mengalirkan listrik ke 51 desa di Papua. Pada tahun lalu, 197 desa di Tanah Papua juga telah mendapat aliran listrik. Untuk mengalirkan listrik ke desa-desa di Papua, PLN telah menggelontorkan sekitar Rp200 miliar hingga sepanjang enam bulan pertama 2018.

“PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat. Sebanyak 51 desa yang diresmikan saat ini tersebar di Papua dan Papua barat, dimana Papua terdapat 31 desa dan Papua Barat 20 desa,” kata Rofik.(RI)