JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengakuisisi 99,89% saham PT Sabina Mahardika, pemegang konsesi tambang emas dan mineral di Aceh. Akuisisi tersebut merupakan salah satu ekspansi dan diversifikasi usaha Darma Henwa.

Mukson Arif Rosyidi, Chief Investor&Corporate Secretary Darma Henwa, mengatakan akuisisi 99,89% saham Sabina secara tidak langsung membuat perseroan memiliki saham GMR melalui PT Mahadaya Imajinasi Nusantara dengan kepemilikan 99,18%.

“Dengan memiliki secara tidak langsung GMR, operasional perseroan menjadi lebih baik karena akan dapat mengeksploitasi tambang mineral tersebut,” kata Mukson dalam keterbukaan informasinya, Selasa (26/1).

Menurut Mukson, jika sudah beroperasi, kondisi keuangan Darma Henwa akan lebih baik dengan adanya tambahan pendapatan dari proyek GMR. Kelangsungan usaha perseroan juga akan lebih baik, karena selain fokus pada jasa kontraktor pertambangan juga akan memiliki konsesi tambang mineral.

Darma Henwa, perusahaan yang berafiliasi dengan Grup Bakrie, hingga sembilan bulan 2020 membukukan laba bersih US$895,25 ribu, turun 24,78% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,19 juta. Penurunan laba bersih dipengaruhinya peningkatan beban keuangan yang mencapai US$8,1 juta dibanding periode sembilan bulan 2019 sebesar US$3,81 juta.

Pundi-pundi pendapatan Darma Henwa yang hingga kuartal III 2020 mencapai US$239,31 juta, naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu US$237,92 juta, sebagian besar berasal dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, perusahaan tambang batu bara yang masih berelasi dengan perseroan.(AT)