BATANGTORU-PT Agincourt Resources, perusahaan tambang emas Martabe, anak usaha PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), perusahaan yang terafiliasi PT Astra International Indonesia Tbk (ASII), meresmikan program optimalisasi kawasan persawahan terpadu di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Ed Cooney, Direktur Operasional PT Agincourt Resources, mengatakan optimalisasi persawahan terpadu meliputi perbaikan irigasi menggunakan pompa hidram dan panel surya, intensifikasi persawahan dan unit penggilingan padi.

“Ini merupakan salah satu bentuk dukungan Tambang Emas Martabe untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujar Cooney dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi, Minggu (11/8).

Cooney mengatakan area persawahan Simpang Alas dan Lapotorop di Batangtoru memiliki areal tanam seluas sekitar 50 Ha dan selama ini hanya mengandalkan tadah hujan sebagai sumber irigasi. Tak hanya dukungan melalui pembangunan tiga fasilitas, Tambang Emas Martabe juga memberikan dukungan pembekalan teknologi budidaya pertanian jajar legowo yang mampu meningkatkan produktivitas.

Tambang Emas Martabe telah secara aktif mendukung pengembangan masyarakat terutama di sekitar tambang sejak proyek dimulai untuk memastikan masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran tambang. Perusahaan selalu memberikan perhatian khusus untuk berbagai program pengembangan
masyarakat yang berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan manfaat terutama bagi masyarakat sekitar tambang. Pertanian merupakan salah satu fokus utama kami
dalam program pengembangan masyarakat, selain tentu saja pendidikan, infratruktur, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal,” tutur Ed Cooney.

Pramana Triwahjudi, Senior Manager Community Agincourt Resources, menambahkan dengan adanya optimalisasi ini, luas areal tanam berpotensi berkembang hingga 80 Ha dan terjadi peningkatan volume produksi hingga 30%-40%, serta memberikan peningkatan kualitas hidup kepada 200 petani.

“Untuk fasilitas penggilingan padi saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai lima ton per hari. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan lantai jemur seluas 750 m2 serta bangunan gudang dan kantor seluas 270 m2. Kualitas beras yang dihasilkan adalah beras premium. Saat ini penggilingan padi dikelola oleh Koperasi Marsada Jaya Bersama,” jelas Pramana.

Menurut dia, untuk fasilitas pompa hidram dan solar panel, Tambang Emas Martabe telah membangun 10 unit pompa mekanis yang mampu mengalirkan air 50 liter/detik ke sawah. Pompa hidram ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar dan mudah perawatannya. Sistem irigasi ini didukung dengan solar panel 9 kW untuk mengoperasikan pompa submersile yang digunakan untuk mengalirkan kembali air sisa dari pompa hidram dengan volume 13 liter/detik.

“Kami berharap seluruh fasilitas dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani,” ujar Pramana.

Syahrul M Pasaribu, Bupati Tapanuli Selatan, menyambut baik dukungan Tambang Emas Martabe ini. Syahrul berharap dukungan program tanggung jawab sosial Tambang Emas Martabe dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan jangka panjang kepada masyarakat.

Peresmian program optimalisasi kawasan persawahan terpadu di Desa Batuhula ditandai dengan pengaliran air hidram dan tanam serempak oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M Pasaribu dan Direktur Operasional PT Agincourt Resources Ed Cooney beserta jajaran manajemen Tambang Emas Martabe, dilanjutkan dengan kunjungan ke tiga fasilitas yang telah
dibangun.

Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km².

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun.

PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. 60% dan PT Pamapersada Nusantara 40%, sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepemilikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara. (RA)