JAKARTA– ABB, perusahaan teknologi asal Swiss, menawarkan teknologi power quality untuk mencegah terulang kembalinya insiden pemadaman listrik massal atau blackout yang terjadi di separuh Pulau Jawa. Teknologi yang ditawarkan diklaim mampu mengefisiensikan dan meningkatkan kualitas daya.

Dodon Ramli, Direktur ABB Indonesia, mengatakan blackout yang terjadi pada Minggu dan Senin, 4-5 Agustus 2019 akibat kualitas daya yang buruk. Ketidakseimbangan beban membuat penghentian total operasional kelistrikan. “Ujung-ujungnya malah menyebabkan biaya pengoperasian yang tinggi,” ujar Dodon dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Kamis (12/9).

Menurut Dodon, teknologi ABB menawarkan solusi lebih baik dengan memanfaatkan daya dari kemampuan jaringan listrik. Secara langsung teknologi tersebut mampu mengurangi kerugian beban daya listrik sebesar 10-15 persen.

“Microgrids dan sistem penyimpanan energi baterai juga dapat mengambil manfaat dari peningkatan kualitas daya karena sistem menjadi lebih tangguh dan efisien. Sistem juga menjaga keandalan keseluruhan sehingga kemampuannya meningkat,” ujarnya.
Selain itu, menurut Dodon, ABB juga menawarkan solusi untuk meningkatkan kapasitas dan daya listrik pabrik saat pemadaman berlangsung. Pemadaman bisa menyebabkan ketidakseimbangan pada tegangan dan daya listrik.

“Kami memiliki solusi untuk koreksi faktor daya sesaat untuk beban kerja cepat seperti tukang las, derek, dan lift. Solusi kami bisa menghilangkan harmonik, flicker tegangan, ketidakseimbangan tegangan, hingga solusi penyimpanan energi,” katanya.

Teknologi ABB dalam jaringan kelistrikan bertumpu pada digital dan menggunakan internet. Transformasi ke gardu digital dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ketenagalistrikan sehingga daya listrik bisa secara digital teranalisis.

“Dalam hal kualitas industri dan daya, solusi teknologi mampu memenuhi setiap masalah spesifik yang dihadapi oleh industri terhadap pasokan daya,” ujar Dodon.

Michel Burtin, Presiden Direktur ABB Indonesia, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung upaya pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia. Apalagi pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus dalam program kelistrikan dan manufaktur khususnya industri 4.0.

“ABB mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperkuat infrastruktur, misalnya transmisi daya dalam meningkatkan keandalan jaringan dan membantu memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Serta memberi manfaat untuk jutaan konsumen,” ujar Burtin. (RA)