JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan percepatan proses pengembangan blok Sakakemang bisa dilakukan pada tahun ini. Salah satu poin utama adalah penyerahan dokumen rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) oleh Repsol sebagai operator.

Jaffee Arizona Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengatakan untuk tahap selanjutnya dalam rencana awal Repsol harus melakukan satu pemboran sebelum menyodorkan PoD, tapi akselerasi bisa saja dilakukan dengan menyerahkan PoD sebelum pengeboran eksplorasi dilakukan.

“Eksplorasi masih satu sumur lagi tahun ini. Mereka punya opsi, bisa menunggu itu (pemboran) atau bisa langsung masukan PoD, sebelum pemboran,” kata Jaffee di Jakarta, belum lama ini.

Repsol berencana untuk mengebor satu sumur kajian di wilayah kerja (WK) Sakakemang pada kuartal IV 2019. PenemuanĀ  di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan pada Februari 2019. Repsol, sebagai operator menguasai hak partisipasi sebesar 45%, Petronas memiliki 45% dan MOECO sisanya sebesar 10%. Sumur KBD-2X di Sumatra Selatan memberikan suatu perkiraan pendahuluan sekurang-kurangnya dua triliun cubic feet (TFC) dari sumber daya yang dapat diproduksikan dari hasil dua kali pengeboran di Sakakemang.

Pada rencana awal, PoD baru akan disodorkan Repsol setelah satu kali pengeboran eksplorasi pada tahun ini atau paling tidak baru bisa diserahkan tahun depan.

Menurut Jaffee, penyerahan PoD dimungkinkan untuk dilakukan sebelum pengeboran yang sudah direncanakan. Serta menjadi salah satu transformasi SKK Migas dalam mempercepat proses pengembangan blok migas. Selain itu, kedepan SKK Migas akan mempercepat proses pengembangan lapangan yang sudah terbukti menemukan cadangan, meskipun cadangannya tidak terlalu besar.

“Kami tunggu Sakakemang mudah-mudahan dalam waktu cepat karena sudah ada fasilitas dekat sana. Jadi kami sedang mentransformasi mempercepat PoD, bahkan bila perlu tidak perlu cadangan super besar agar bisa bertahap PoD, enggak masalah. Kenapa? karena lebih baik diproduksi sekarang dari pada nanti,” kata Jaffee.

Pengembangan blok migas yang terbukti cadangannya, meskipun sedikit bisa saja tetap dikembangkan asalkan memenuhi nilai keekonomian. Ini akan membantu untuk meningkatkan jumlah cadangan serta mempertahankan produksi nasional agar tidak terlalu turun. “Yang kecil-kecil (cadangannya) kan belum tentu tidak ekonomis. Kecil itu maksudnya tidak harus full scale,” kata Jaffee.(RI)