Kepala Bapeko Surabaya Erie Cahyono (tengah) bersama SVP Asset Strategic Planning & Optimization Pertamina Mulyono, Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, dan GM Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto saat peresmian kantor PEP Asset 4 di Surabaya, Senin (11/3). (foto: dokumentasi Pertamina EP/Dunia-Energi)

SURABAYA– PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di sektor Hulu Migas sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, terus menunjukkan komitmen untuk tumbuh bersama lingkungan.

Salah satu bentuk komitmen kali ini diwujudkan dalam sinergi antara Direktorat Manajemen Aset dengan Pertamina EP Asset 4 yang turut merawat Asset milik PT Pertamina (Persero) yang terletak di Jalan Veteran No 06 – 08, Krembangan Selatan, Kota Surabaya, yang termasuk dalam kategori Cagar Budaya Kota Surabaya sesuai SK Walikota No. 188.45/251/402.104/1996 Nomor Urut 36.

Gedung yang bernama asli De Societeit Concordia ini dirancang oleh J.P Emerling dan dibangun pada Tahun 1843 untuk menjadi tempat hiburan di Surabaya, dan kemudian dipugar kembali oleh GC Citroen yang kemudian Tahun 1917 – 1918 digunakan sebagai Kantor Bataafche Petroleum Maatschappij (BPM) dan kemudian digunakan oleh Pertamina UPDN V.

“Sebelumnya kantor asset 4 berada di Jakarta. Dengan pertimbangan untuk mendekat kepada pemangku kepentingan maka kantor asset 4 dipindah sementara di Cepu dan per Juni 2018 mulai berangsur masuk Kota Surabaya di Gedung Cagar Budaya Jl Veteran No 06 – 08 Surabaya, sambil terus dilakukan perbaikan hingga tiba hari ini tanggal 11 Maret 2019 telah selesai renovasi semua area utama di Gedung ini,” ujar Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Rabu (13/3).

Nanang menjelaskan dipilihnya Surabaya sebagai kantor Asset 4 karena Surabaya merupakan Kota Metropolitan dengan akses ke banyak wilayah operasi Pertamina EP Asset 4.

“Asset 4 beroperasi di empat provinsi mulai dari Field Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah, Field Sukowati di Kabupaten Bojonegoro dan Field Poleng di Kabupaten Gresik dan Bangkalan Provinsi Jawa Timur, Field Donggi Matindok di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah dan Field Papua di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu Kota yang paling representatif dan secara geografis paling tepat untuk mempermudah koordinasi lintas provinsi adalah Surabaya,” ujarnya.

Mulyono, SVP Asset Strategic Planning & Optimization, Direktorat Manajemen Aset PT Pertamina (Persero), mengatakan penggunaan gedung ini merupakan wujud sinergi anak perusahaan dan unit operasi di lingkungan Grup Pertamina dalam mengoptimalkan pemanfaatan asset.

“Ini merupakan hal yang positif untuk bisa ditiru dan diterapkan di Anak Perusahaan Pertamina lainnya. Dengan dimanfaatkan seperti ini, aset Pertamina yang idle bisa digunakan dan terawat dengan baik,” kata Mulyono.

Dalam acara peresmian kantor PEP Asset 4 yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan tersebut, Kepala Bapeko Surabaya Erie Cahyono mewakili Walikota Surabaya, menyampaikan dukungan dan ucapan terima kasih dari Walikota Surabaya kepada Pertamina karena turut melestarikan Cagar Budaya Kota Surabaya.

“Beberapa waktu lalu, saya melihat gedung ini masih kurang terawat, namun sekarang setelah digunakan oleh Pertamina EP jadi hidup dan terlihat sangat megah, ujarnya.

Agus Amperianto, General Manager PEP Aset 4, mengatakan PEP Asset 4 berkomitmen untuk turut melestarikan, menjaga dan merawat dengan baik bangunan cagar budaya tersebut.

“Kami siap mendukung program Revitalisasi Kota Tua Surabaya dengan menjadikan kantor kami sebagai salah satu tujuan wisata”, katanya.

Agus mengatakan keberadaan PEP Asset 4 di Kota Surabaya untuk mendukung target peningkatan produksi migas nasional. PEP Asset 4 memiliki target produksi minyak sebesar 16.900 BOPD dan gas 170 MMSCFD. “Tentunya dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dapat memberi semangat kepada kami untuk mewujudkannya,” ujarnya. (RA)