JAKARTA – Pemerintah menyetujui penjualan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) milik BP dari Tangguh Train 3. Total 84 kargo yang akan diekspor ke Singapura setelah Tangguh Train 3 selesai dibangun nanti pada 2020.

“Total ada 84 kargo, mulai tahun depan empat kargo,” kata Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa (5/3).

Menurut Djoko, penjualan LNG akan dilakukan bertahap dalam waktu lima tahun. “Selanjutnya setiap tahun 16 kargo sampai 2025,” tukasnya.

Tangguh Train 3 dijadwalkan tuntas pada 2020. Nantinya train 3 akan memiliki kapasitas produksi mencapai 3,8 million tons per annmum (MTPA).

Produksi gas dari train 3 nantinya sebagian besar atau sekitar 75% akan diserap PT PLN (Persero) untuk bahan baku pembangkit listrik bertenaga gas. Selain PLN, juga telah dialokasikan sebesar 20 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan listrik wilayah Papua Barat. Serta pembeli lainnya adalah Kansai Electric Power Company dari Jepang.

Djoko mengatakan persetujuan ekspor diberikan pemerintah lantaran harga yang disepakati antara konsumen dan produsen gas cukup bagus. “Harga 12,33% Japan Crude Cocktail (JCC),” tandas Djoko.(RI)