JAKARTA – Pemerintah mengklaim sudah ada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sudah sepakat menjual minyak mentah yang menjadi bagiannya ke PT Pertamina (Persero). Kesepakatan tersebut terutama menyangkut harga minyak yang akan dibeli Pertamina.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan belum bisa memberitahu perusahaan yang sepakat mengalihkan penjualan minyak ke Pertamina, namun yang bisa dipastikan adalah perusahaan swasta nasional.

“Kontraktor dalam negeri. Intinya KKKS itu setuju yang penting business to business tadi. Nah saya sebagai dirjen migas memfasilitasi,” kata Djoko disela rapat dengan Komisi VII DPR, Senin (27/8).

Tiga perusahaan nasional yang secara intensif difasilitasi pemerintah, yakni PT Medco E&P, PT Energi Mega Persada dan PT Saka Energi Indonesia.

Dengan harga yang disepakati, Pertamina kata Djoko mendapatkan harga lebih efisien dibanding mendapatkan minyak dari luar negeri. “Selisihnya diluar biaya angkut itu US$ 2 per barel dibanding dengan minyak impor, kan lumayan itu,” kata dia.

Menurut Djoko, meskipun pengaturan harga diserahkan secara business to business, pemerintah masih akan membuat batasan harga dengan tetap mengedepankan asas bisnis antar sesama kontraktor. Saat ini pemerintah sedang memfinalisasi aturan main terkait pengaturan harga tersebut.

Pemerintah akan memanggil, baik Pertamina maupun KKKS untuk mengumpulkan data terkait harga minyak yang dijual KKKS maupun yang dibeli oleh Pertamina dalam 5 tahun terakhir.

Menurut Djoko, informasi yang ada, bagian kontraktor yang diekspor dijual dengan ICP plus alpha. Saat ini pemerintah tengah menentukan besaran alpha yang akan diterapkan ketika Pertamina membeli minyak bagian kontraktor.

Selama ini, produksi siap jual (lifting) minyak bagian kontraktor sebanyak 225 ribu barel per hari (bph) sebagian besar dijual atau diekspor ke luar negeri.

“Total yang bagian kontraktor 225 ribu bph, yang sudah ke Pertamina hampir dua juta barel per tahun. Nah ini kami mau tingkatkan,” tandas Djoko.(RI)