JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), perusahaan kontraktor jasa tambang, membukukan produksi batu bara milik klien sebesar 23,8 juta ton pada tujuh bulan pertama 2017, naik 30% dibanding periode Januari-Juli 2016 sebesar 18,3 juta ton.

Laporan operasional perseroan juga mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) sebesar menjadi 197,3 juta bank cubic meters (bcm) dibanding periode tujuh bulan 2016 sebesar 158,3 juta bcm.

Delta Dunia menargetkan hingga akhir 2017 produksi batu bara milik klien sebesar 45 juta-50 juta ton, naik dibanding realisasi produksi tahun lalu 35 juta ton. Untuk volume overburden ditargetkan sebesar 300 juta bcm.

Produksi batu bara Delta Dunia berasal dari tambang yang dikelola anak usaha perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Klien utama perseroan yang telah menjalin kontrak kerja jangka panjang di antaranya adalah PT Berau Coal, anak usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU); PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Kideco Jaya Agung yang rata-rata kontraknya baru berakhir pada 2018-2019.

Pada semester I 2017, Delta Dunia meraih pendapatan US$360,62 juta pada semester I 2017, naik 38,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari PT Berau Coal yang mencapai 60% dari total pendapatan atau US$214,88 juta. Selain itu, PT Sungai Danau Jaya memberikan kontribusi 12% atau US$45,15 juta. Serta PT Kideco Jaya Agung dan PT Adaro Indonesia yang masing-masing memberikan kontribusi 11% terhadap pendapatan Delta Dunia.(AT)