JAKARTA- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), perusahaan penyedia jasa untuk solusi rantai suplai yang terintegrasi di bidang bahan bakar minyak (BBM( dan bahan kimia dasar, serta manufaktur,memproyeksikan dapat mempertahankan margin laba di atas 8% pada 2017. Suresh Vembu, Direktur AKR Corporindo, mengatakan untuk mencapai target tersebut pereroan akan fokus menjaring pendapatan dari bisnis distribusi BBM dan bahan kimia dasar.

Menurut Suresh, permintaan BBM terutama dari industri pertambangan mulai meningkat. Karena itu, AKR Corporindo juga meningkatkan pendapatan dari distribusi BBM ritel, terutama melalui produk bensin dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) 92. “Permintaan ritel perkembangannya cukup bagus. Di beberapa lokasi baru ada kenaikan volume,” katanya.

Sepanjang 2016, kontribusi penjualan sektor ritel mencapai 12% dari bisnis distribusi BBM perseroan. Tahun ini, AKR Corporindo menargetkan kontribusi segmen ritel bisa lebih dari 15%. Beberapa waktu lalu, perseroan menandatangani perjanjian kerja sama dengan dengan BP Global Investments Limited. Perjanjian ini dibentuk melalui PT Anugrah Krida Retailindo, anak usaha AKR Corporindo. Keduanya mendirikan perusahaan peatungan untuk membangun dan mengembangkan jaringan ritel BBM dan memasok BBM kualitas premium.

“Kami juga akan siapkan ekspansi dengan BP. Namun, belum bisa sebutkan detailnya,” katanya

Di luar itu, perseroab mendorong penjualan dari lahan industri kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Tahun ini, perseroan menargetkan bisa menjual sebanyak 40 hektare (ha) lahan industri. Total penjualan lahan industri perseroan diperkirakan mencapai Rp 170,4 miliar. “Margin yang diperoleh dari penjualan lahan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Raphon Prima, Analis NH Korindo Securities Indonesia, dalam risetnya pada 9 2017 menyatakan AKR Corporindo cukup konsisisten mendorong gross margin. Dengan langkah efisiensi, Raphon memperkirakan pereroan bisa meningkatkan gross margin.

NH Korindo memproyeksikan pendapatan AKR Corpoprindo tahun ini naik 11,6% menjadi Rp 16,6 triliun. Sementara Earning per share (EPS) juga diprediksi naik 3,6% dengan capaian laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun.

Menurut Raphon, sejak beberapa tahun terakhir AKR Corporindo menunjukkanperbaikan efisiensi. Hal ini diperlihatkan lewat perbaikan gross margin, yang diproyeksi8kan naik ke level 12-14%. Peningkatan ini ditopang oleh bisnis modelnya sebagai distrbutor yang memberikan efisiensi sangat signifikan.

Di luar itu, masih menurut Raphon dalam kajiannya, ekspansi pada kawasan idnustri di Jawa Timur secara masif jadi peluang. Segmen ini memiliki gross margin sekitar 40%, tertinggi dari bisnis ini, dan memperbaiki margin secara agregat.

Harga saham AKRA diproyeksikan mencapai 7.325 akhir Desember 2017. Target harga ini diestimasikan 25,6X dari P/E pada akhir 2017.

Perseroan juga membukan pendapatan pada akhir tahun ini sekitar Rp 16,336 triliun, naik 11,6% dibandingk estimasi 2016 sebesar Rp 14,903 triliun. Sementara itu EBITDA diproyeksikan Rp 1,68 triliun, naik tipis dari Rp 1,609 triliun pada target tahun lalu. Net profit Rp 1,065 triliun, naik Rp 1,028 triliun dari proyeksi 2016 dan EPS Rp 267 miliar, naik tipis dibandingkan RP 258 miliar.

Sementara itu, EBITDA margin diperkirakan turun tipis menjadi 10,1% dibanding 10,8%. Adapun return on equity (ROE) diproyeksikan 12,6% dibanding 13,4% dan P/E sebesar 27,5 kali dibanding 23,3 kali. (DR)