JAKARTA – PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), emiten batu bara, mencatat pendapatan Rp527,86 miliar sepanjang kuartal I 2016, melonjak 272,4% dibanding periode yang sama 2015 sebesar Rp 141,72 miliar. Kenaikan pendapatan perseroan didorong melesatnya pendapatan dari penjualan batu bara yang mencapai Rp500,05 miliar, dibanding kuartal I tahun lalu sebesar Rp107,44 miliar.

Laporan keuangan Exploitasi, Jumat (29/4) mencatat, kontribusi pendapatan terbesar perseroan berasal dari PT PLN (Persero) sebesar Rp 435,49 miliar, melonjak dibanding tiga bulan pertama 2015 sebesar Rp76,83 miliar. Serta dari PT Indonesia  Power yang naik dari Rp 28,49 miliar menjadi Rp64,56 miliar.

Selain penjualan batu bara, pendapatan Exploitasi juga berasal dari sewa kapal, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Bun, dan jasa pelabuhan. Namun pendapatan ketiga segmen usaha tersebut tercatat turun. Bahkan, bisnis sewa kapal turun signifikan dari Rp3,9 miliar pada kuartal I 2015 menjadi Rp331,62 juta pada tiga bulan pertama tahun ini.

Namun meski pendapatan naik signifikan, Exploitasi pada kuartal I 2016 masih membukukan kerugian Rp 31,83 miliar, lebih kecil dibanding kerugian periode yang sama tahun lalu Rp52,53 miliar.  Selain beban pokok naik naik signifikan mengikuti kenaikan pendapatan, Exploitasi juga mencatat  kenaikan beban penjualan menjadi Rp9,87 miliar dibanding kuartal I 2015 sebesar Rp1,36 miliar. Serta beban Bunga dan keuangan juga melonjak menjadi Rp 42,13 miliar dibanding sebelumnya Rp 31,99 miliar.

Pada perdagangan Jumat, harga saham Exploitasi tercatat naik Rp 2 atau 2,94% ke level Rp 70 dibanding penutupan perdagangan Kamis (28/4).(AT)