PHOENIX – PT Freeport Indonesia, pengelola tambang Grasberg di Papua membukukan pendapatan US$621,46 juta sepanjang kuartal I 2016, turun 15,22% dibanding periode yang sama 2015. Pendapatan anak usaha, Freeport McMoRan Inc, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu berasal dari penjualan emas dan tembaga.

Laporan Freeport McMoRan yang dirilis Selasa (26/4) menyebutkan volume penjualan tembaga Freeport hasil produksi tambang Grasberg sepanjang tiga bulan pertama 2016 mencapai 174 juta pounds, naik dibanding kuartal I 2015 sebesar 155 juta pounds. Namun harga jual rata-rata tembaga perseroan turun dari US$2,74 per pounds menjadi US$2,2 per pounds.

Sementara itu, harga jual rata-rata emas Freeport naik dari US$1.186 per ounce menjadi US$1.228 per ounce. Namun volume penjualan emas turun dari 260 ribu ounce menjadi 195 ribu ounce pada kuartal I 2016. Penurunan volume penjualan mencerminkan turunnya kadar emas yang diproduksi.

Sepanjang 2016, Freeport McMoRan memproyeksikan volume penjualan tembaga dan emas naik signifikan menjadi 1,4 miliar pounds tembaga dan 1,85 juta ounce emas dibanding realisasi penjualan tahun lalu sebesar 744 juta pounds tembaga dan 1,2 juta ounce emas. Freeport berharap kadar bijih yang ditambang meningkat signifikan mulai semester dua dengan kontribusi 70% penjualan tembaga dan 80% penjualan emas tahun ini.

Freeport McMoRan yang menguasai 90,64% saham Freeport Indonesia tengah mengembangkan sejumlah proyek di tambang Grasberg sebagai upaya memperbesar skala operasi, berkelanjutan dan mendapatkan kadar bijih yang tinggi di tambang bawah tanah. Sejak tahun ini hingga 2020, Freeport mengalokasikan dana investasi sekitar US$1 miliar per tahun.(AT)