MOJOKERTO –  Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Rumah Kreatif BUMN yang dikelola PT Pertamina (Persero)  memperkuat jaringan pemasaran lewat pameran yang digelar pemerintah daerah setelah kurang lebih dua tahun terdampak pandemi COVID-19. Sebanyak 54 UMKM yang memiliki bidang usaha kerajinan, fashion, kuliner serta jasa sukses meraih untung dalam Pasar Rakyat dan Bazar UMKM BUMN di Kota Mojokerto, Sabtu (25/6).

Pada perhelatan itu, sebagian besar atau 35 UMKM berasal dari bisnis kuliner, 8 UMKM memiliki bisnis kerajinan, 6 UKM bergerak di bidang fashion, dan sektor jasa sebanyak 2 UMKM. “Kegiatan ini sangat positif bagi pelaku UMKM dan bisa menjadi vitamin penyemangat bagi pemula atau yang sudah berkembang usahanya.  Kalau bisa sering-sering diadakan event seperti itu  untuk pemulihan ekonomi para pelaku UMKM setelah kurang lebih dua tahun vakum karena dampak COVID-19,” tutur Siti Aminah, pemilik Ngublex Cake & Catering. Dia mendapatkan omset Rp750 ribu dalam sehari.

Wahyu Shihabuddin, pemilik Lawuh, berjualan aneka makanan beku pada acara tersebut. Tak sampai dua jam, dagangannya sudah ludes terjual. “Saya bersyukur sekali dengan adanya kegiatan bazar dari BUMN. Sangat membantu UMKM. Jualan sempol saya laris manis ludes tak bersisa. Alhamdulillah bisa menghasilkan omset Rp400 ribu dengan jualan tidak sampai dua jam,” ungkapnya.

Para pelaku usaha mengaku senang dengan adanya bazar seperti itu karena bisa langsung menawarkan produknya kepada konsumen. “Mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi dan bisa berkesinambungan. Tadi saya cuma bawa barang sedikit namun es podeng sama jamu kunir asem yang saya jual habis . Omset saya Rp287 ribu” kata Indah C, pemilik AQUU dan Indah Catering.

Indah berharap Pertamina terus membina pelaku UMKM agar bisa lebih sukses. Dia ingin mengembangkan usahanya antara lain dengan menambah peralatan. “Saya pingin punya freezer box buat jamu sama ayam ungkep. Kami berharap Pertamina bisa lebih giat membimbing UMKM untuk bisa lebih sukses,” tuturnya.

Pertamina memiliki komitmen kuat untuk terus mendukung para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satu wujud kepedulian tersebut ialah lewat pembinaan UMKM di Rumah BUMN yang tersebar di seluruh Tanah Air. Melalui Rumah BUMN yang dikelola Pertamina, para pelaku UMKM akan mengikuti proses inkubasi awal. Dimana tim dari Pertamina akan mencari UMKM yang memiliki potensi, untuk selanjutnya diberikan pembekalan ataupun pelatihan.

Setelah itu, para pelaku UMKM akan menjalankan fase berikutnya, yakni kurasi yang dilakukan oleh tim dari Pertamina. Jika lolos, UMKM tersebut selanjutnya Pertamina akan melakukan pendampingan sekaligus mengikutsertakan UMKM tersebut dalam ajang pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Di Rumah BUMN tersebut, Pertamina juga secara aktif memberikan pelatihan, baik online maupun offline. Salah satunya ialah berupa pembekalan materi tentang cara pemasaran produk melalui sarana media digital. Program pengembangan UMKM juga merupakan rangkaian dari upaya Pertamina untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, serta community development seperti yang tertuang dalam program Small Medium Enterprise Partnership Program.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Mahendra menuturkan BUMN melalui Rumah BUMN siap mendampingi, membina dan menfasilitasi kebutuhan dari UMKM. Kementerian BUMN, kata dia, bakal menambah jatah UMKM penerima bantuan pinjaman modal sebanyak 15 ribu orang pada tahun ini.

“Namun, tentu kami meminta UMKM yang nanti terlibat dan mendapatkan fasilitasi tidak orang per orang, harus lebih banyak orang yang merasakan manfaatnya. Silakan UMKM datang ke Rumah BUMN, kami terbuka bagi UMKM agar bisa naik kelas,“ katanya.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari sangat berterimakasih atas diselenggarakannya Pasar Rakyat di Mojokerto. “Kami juga mengapresiasi atas fasilitasi yang diberikan BUMN untuk pelaku usaha yang ada di Mojokerto. Insya Allah, UMKM semakin maju dan optimistis pascapandemi,” kata Ika.

Dia menambahkan Pemkot Bojonegoro akan segera berkoordinasi dengan rumah BUMN  untuk membantu UMKM yang butuh pinjaman modal serta mengasah kemampuannya melalui pelatihan bisnis agar bisa naik kelas. Menurut dia, pemerintah telah mengalokasikan APBD untuk pelatihan inkubasi wirausaha warga terdampak pandemi COVID-19 melalui program 4P (Pelatihan, Pendampingan, Permodalan serta Pembentukan Koperasi).

Saat ini, ungkap Ika, sudah ada sekitar dua ribu pelaku usaha yang lahir dari program tersebut yang berdampak mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.  Pertumbuhan ekonomi  Kota Mojokerto yang sempat minus 3,69% akibat krisis COVID-19 sudah bisa tumbuh sekira 3.65% pada 2021.