JAKARTA – Rencana pengeboran sumur eksplorasi panas bumi oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkurang. Semula pemerintah akan melakukan eksplorasi di tiga lokasi,  namun yang ditetapkan hanya dua lokasi.

Eko Budi Lelono, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, mengatakan pengeboran eksplorasi panas bumi akan dilakukan di dua lokasi yakni  Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Cisolok, Sukabumi.

“Evaluasi dari tiga lokasi, potensi Bittuang dibawah dari tiga lokasi. Mungkin tahap berikutnya karena mau tidak mau ada penghematan (anggaran),” kata Eko, Rabu (20/1).

Pengeboran sumur eksplorasi panas bumi nantinya akan menjadi aktivitas eksplorasi pertama kali yang dilakukan pemerintah. Kebijakan tersebut diharapkan bakal menciptakan harga listrik yang murah lantaran risiko yang berkurang setelah eksplorasi pertama dilakukan pemerintah. Nantinya data-data dari hasil eksplorasi bisa dimanfaatkan pelaku usaha pengembang panas bumi.

Pemerintah sebelumnya telah mengajukan anggaran Rp600 miliar untuk pengeboran sumur eksplorasi panas bumi pada 2021.

Selain mengurangi risiko pengembang, pengeboran eksplorasi oleh pemerintah juga bakal mempercepat jangka waktu pengembangan blok panas bumi dari 10 tahun menjadi lima tahun. Hal ini lantaran pengembangan bisa dapat langsung mengembangkan blok panas bumi yang dimenangkan.

Nantinya, seluruh blok panas bumi yang ditawarkan sudah dilengkapi dengan data hasil eksplorasi sehingga diharapkan lebih menarik bagi investor. Pengeboran eksplorasi oleh Badan Geologi ditargetkan rampung pada tahun ini. Kendati menargetkan lelang WKP pada tahun 2023 namun jika hasil eksplorasi rampung tepat waktu maka Kementerian ESDM mengharapkan proses lelang WKP hasil eksplorasi dapat dilakukan pada 2022 nanti.

Pemerintah akan melakukan eksplorasi total di 20 wilayah panas bumi dengan potensi sumber daya mencapai 1.844 megawatt (MW) dan rencana pengembangan hingga 683 MW. Rincinya, wilayah panas bumi Lokop di Aceh, Sipoholon Ria-Ria di Sumatera Utara, Gunung Endut di Banten, Guci di Jawa Tengah, Gunung Batur-Kintamani di Bali, Sembalun di Nusa Tenggara Barat, Sajau di Kalimantan Utara, Jailolo di Maluku Utara, dan Banda Baru di Maluku.

Kemudian, pengeboran eksplorasi juga dilakukan di Nage dan Maritaing di Nusa Tenggara Timur, Bora Pulu dan Marana di Sulawesi Tengah, serta Bituang dan Limbong di Sulawesi Selatan. Di Jawa Barat, pengeboran ini dilakukan di Cisolok Cisukarame, Gunung Galunggung, Gunung Tampomas, Gunung Ciremai, serta Gunung Papandayan

Selain pengeboran eksplorasi panas bumi, Badan Geologi juga melakukan survei panas bumi di enam lokasi yakni Nagekeo, Ciamis, Pinamula, Panulisan, Sulili dan Aloe Calong.(RI)