JAKARTA – PT PLN (Persero) mengalokasikan dana investasi Rp78,9 triliun pada 2021. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya alokasi investasi tersebut akan digunakan sebagian besar untuk pembangkit listrik, transmisi dan gardu induk.

Anang Yahmadi, Head of Strategic Procurement Planning Division PLN, mengatakan PLN sedikit meningkatkan investasinya pada tahun ini setelah ada penurunan investasi tahun lalu.

Pada 2020, realisasi investasi PLN hanya sebesar Rp73 triliun turun jauh dibanding investasi 2019 yang mencapai lebih dari Rp90 triliun.

Menurut Awang, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi realisasi investasi PLN tahun lalu. Penyesuaian alokasi investasi tersebut diharapkam bisa membuat keuangan PLN menjadi lebih stabil.

“Karena ada pandemi Covid-19 realisasi investasi kami koreksi untuk bisa menstabilkan keuangan dan memprioritaskan pemulihan Covid,” kata Anang dalam Webinar Peningkatan TKDN di sektor Ketenagalistrikan, Rabu (24/2).

Menurut Anang, melalui investasi pada tahun ini PLN akan menambah pembangkit sebesar 3.132 Megawatt (MW) serta Gardu Induk sebesar 6.810 MVA. Infrastruktur transmisi listrik menjadi peluang terbaik untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

“Yang bisa menjadi potensi keterlibatan industri dalam negeri adalah pembangunan transmisi. Kami berencana untuk pembangunan jaringan transmisi sebesar 8.413 kwh,” ujar Anang.

Dia berharap pengadaan komponen pembangunan pembangkit transmisi maupun infrastruktur lainnya bisa disediakan produsen dari dalam negeri.

“Kami tahun ini spend Rp78,9 triliun yang ini bisa menjadi peluang bagi para industri dalam negeri untuk bisa menjadi peluang,” kata Anang.(RI)