BANYUMAS – Paket perdana Konversi BBM ke BBG untuk Mesin Pompa Air Petani Sasaran Tahun 2020 akhirnya selesai didistribusikan. Sebanyak 223 unit dibagikan untuk petani yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhir pekan lalu yang sekaligus menjadi penutup program pembagian converter kit tahun ini.

“Pada 2020 Kabupaten Banyumas pertama kali terpilih menjadi daerah sasaran Program Konversi BBM ke BBG untuk petani sasaran dengan jumlah paket perdana yang didistribusikan sebanyak 223 paket,” kata Iwan Prasetya Adhi, Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Senin  (23/11).

Iwan berharap para petani sasaran dapat memanfaatkan dan merawat dengan baik, serta tidak memperjualbelikan paket perdana ini karena merupakan bantuan pemerintah.

“Biasanya masa kritis (keuangan) itu menjelang tahun ajaran baru. Jangan dijual ya. Mudah-mudahan bantuan ini dapat berdampak pada perekonomian petani yaitu mengurangi biaya operasional sampai dengan 50%,” kata Iwan.

Program ini merupakan pelaksanaan Perpres Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air untuk Petani Sasaran, yang dilaksanakan sejak 2019 sebanyak 1.000 paket. Pada 2020, dilaksanakan pendistribusian 10 ribu  paket konversi di 24 kabupaten/kota.

“Pada  2021, rencananya akan didistribusikan sejumlah 28 ribu paket perdana,” ujar Iwan.

Sugeng Suparwoto Ketua Komisi VII DPR mengungkapkan selain biaa menghemat biaya bahan bakar, penggunaan LPG juga lebih ramah lingkungan. Ini sejalan dengan tuntutan dunia akan lingkungan yang bersih. “Gas ini juga energi fosil, namun lebih bersih daripada bensin,” tukas dia.

Penggunaan satu tabung LPG ekuivalen dengan lima liter BBM. Dari sisi perawatan, mesin berbahan gas lebih mudah.

“Apabila terjadi kerusakan atau kendala terkait mesin pompa ini, pemerintah juga telah menyediakan layanan purna jual,” kata Sugeng.

Untuk menjamin ketersediaan LPG, DPR akan melakukan pengecekan ketersediaan pasokan, baik di SPBBE maupun agen dan pangkalan.

Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Banyumas berharap program-program strategis seperti converter kit bisa terus dijalankan pemerintah pusat.

“Terima kasih atas bantuannya. Ke depan tentu kita masih mengharapkan perhatian dan bantuan pemerintah melalui program-program strategisnya,” kata Sadewo

Tidak semua petani dapat memperoleh bantuan ini. Untuk menerima paket perdana, harus memenuhi kriteria yaitu petani pemilik lahan dengan luas lahan maksimal 0,5 hektare. Untuk transmigrasi maksimal 2 hektare dengan menunjukan dokumen kepemilikan lahan, memiliki identitas petani yang direkomendasikan oleh kepala desa/camat, dan disahkan oleh kepala daerah dan atau kepala dinas pertanian setempat.

Selain itu, memiliki identitas KTP, KK dan Kartu Tani, memiliki pompa air dengan mesin pengerak lebih kecil 6,5 HP, belum pernah menerima bantuan yang sejenis (mesin pompa air) dan mesin pompa air yang dimiliki berbahan bakar bensin.(RI)