JAKARTA – Tahun 2020 menjadi momentum untuk pemantapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantapan sasaran nasional, serta pemulihan. Siti Nurbaya, Menteri LHK, mengatakan pandemi Covid-19 memberikan ruang untuk berkontemplasi, dan semakin menegaskan pertautan keseimbangan ekonomi-ekologi-sosial untuk pembangunan nasional.

“Saya kembali tegaskan, upaya pemulihan lingkungan melekat dengan langkah pembangunan ekonomi,” ujar Siti, dalam acara Refleksi kinerja KLHK 2020, yang berlangsung hybrid, secara luring dan daring, Rabu (30/12).

Siti mengungkapkan ada tiga fokus kerja KLHK pada 2021. Pertama, pemantapan perhutanan sosial sebagai basis pembangunan ekonomi rakyat. Bobot kegiatannya, yaitu pemberian akses lahan, kesempatan usaha dan fasilitasi yang terintegrasi. Kedua, pemulihan lingkungan secara sistematis, masif, meluas, dan melembaga. Upaya ini meliputi pemulihan gambut dan mangrove, serta rehabilitasi hutan dengan kerja bersama secara besar-besaran, ekspansif, substansial dengan muatan kerja rehabilitasi berupa pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Ketiga, penyederhanaan bagian elemen masyarakat untuk berusaha menjadi produktif, dengan pengawasan standard, dan law enforcement, dengan satu tujuan yaitu lingkungan yang sustainable.

Pada kegiatan Refleksi Tahun 2020, KLHK juga meluncurkan buku The State of Indonesia’s Forest (SOIFO) 2020. Bagi pemerintah Indonesia, gambaran keadaan hutan dan kehutanan Indonesia dalam SOIFO 2020 ini dapat dianggap sebagai sebuah dokumen politik. Buku tersebut merefleksikan proses partisipatif dalam mencapai konsensus berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan hutan Indonesia. Dalam buku ini juga menunjukkan konsistensi corrective actions, dan dapat menjadi referensi internasional.

Bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), Buku SOIFO pertama kali diterbitkan pada 2018, dan mendapat respons positif khususnya dari kalangan internasional. Berdasarkan pengalaman tersebut, SOIFO akan diperbarui secara berkala, untuk memenuhi harapan publik.

Siti menekankan bahwa kehadiran buku ini menjadi bukti penting untuk ‘Write what you do’ dan ‘Do what you write’. Diperlukan konsistensi terhadap rencana-rencana kerja untuk implementasinya. Dengan prinsip sederhana tersebut, akan terbangun nilai-nilai produktif bagi bangsa ini, di samping membangun energi positif yang sedang dibutuhkan.

“Besar harapan kita bersama, agar tahun 2021 dan tahun-tahun seterusnya, kita tetap selalu dapat mencatatkan kemajuan dan pencapaian yang lebih baik demi kemaslahatan rakyat dan kehidupan di planet bumi yg lebih berkelanjutan,” tandas Siti.(RA)