JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi sektor migas dari hulu maupun hilir pada 2021 mencapai US$17,59 miliar. Investasi tahun ini terdiri dari sektor hulu US$12,37 miliar dan hilir sebesar US$5,2 miliar. Meskipun masih dibayangi dampak pandemi Covid-19, target tersebut meningkat 29% dibanding dengan target 2020 sebesar US$13,63 miliar.

Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengatakan beberapa upaya akan dilakukan guna meningkatkan investasi. Pertama, dari sisi fleksibilitas kontrak bagi hasil untuk lelang wilayah kerja migas. Pada 2021, pemerintah akan kembali melelang 10 blok migas yang batal dilelang pada tahun  lalu. Kemudian ada juga potensi 128 cekungan migas dan penerapan open data bagi investor.

“(Juga) skema usulan insentif untuk laut dalam dan daerah remote. Serta kerja sama pemerintah dan badan usaha untuk kilang, penyederhanaan izin migas, harga gas yang murah dan pembangunan infrastruktur migas terintegrasi,” kata Tutuka dalam konferensi pers virtual, Senin (18/1).

Menurut Tutuka, investasi tahun ini masih akan didominasi kegiatan di sektor hulu untuk bisa menjaga produksi migas. Untuk eksplorasi investasinya baru akan terlihat jika perusahaan migas telah melihat data dan melakukan kajian. “Di hulu, untuk maintaining production itu porsinya 66%. Tahun ini juga eksplorasi belum begitu bertambah masih 9%. Diharapkan dengan adanya promosi tahun ini, pada tahun ke depannya lebih besar,” kata Tutuka.

Untuk sektor hilir akan banyak didominasi oleh investasi pembangunan kilang Pertamina yang sekarang prosesnya tengah berlangsung yakni kilang Balikpapan, Cilacap serta Balongan. Ada juga pembangunan kilang baru Tuban. “Di hilir sangat mencolok dari US$1,8 miliar menjadi US$5,8 miliar. Ini terutama ada GRR Tuban dan revamping di beberapa kilang,” ungkap Tutuka.

Menurut Tutuka, untuik investasi hilir terjadi penurunan di pengangkutan gas yang pada 2020 mencapai US$1 miliar. “Tahun ini turun hampir setengahnya, mungkin karena infrastruktur sudah ada,” tukas Tutuka

Mustafid Gunawan, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, mengatakan investasi sektor hulu menccakup kegiatan pengeboran sebanyak 43 sumur, survei seismik 2D di 11 Wilayah Kerja migas. “Dan untuk processing dan akuisisi seismik 3D untuk 13 WK,” kata Mustafid.(RI)