JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tahun ini akan ada penambahan empat fasilitas pengolahan dan pemurnian atau pabrik smelter yang operasi. Smelter tersebut tediri dari tiga smelter nikel dan satu smelter timah.

Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, mengatakan smelter yang ditargetkan rampung pada tahun ini di antaranya smelter yang dibangun PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 97,7%.

“Antam di Maluku Utara terbangun 97,7%.  Kendala pasokan listrik
saya dapat info terakhir dari direksi Antam sudah lelang,” kata Ridwan dalam Rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin, (7/6).

Menurut Ridwan, setelah listrik sudah lelang dalam waktu dekat atau Juli 2021 instalasi listrik di smelter tersebut akan rampung.

Kedua, PT Smelter Nikel Indonesia yang kini sudah terbangun 100% dan berhasil melakukan uji coba produksi. Namun kegiatan terhenti sementara menunggu tambahan dana untuk operasional.

Berikutnya adalah smelter milik PT Cahaya Modern Metal Industri yang berlokasi di Banten sudah terbangun sebesar 100%, dan sudah mulai produksi.

Selanjutnya yang terakhir smelter Prima Citra di Kalimantan Tengah telah terbangun 99,87%. Tapi saat ini masih menunggu tenaga ahli dari China.

“Saat ini tunggu tenaga ahli dari
Tiongkok untuk memulai proses smelter, akan datang Juni 2021 ini,” kata Ridwan.(RI)