JAKARTA – Kota Bontang di Kalimantan Timur ditargetkan menjadi kota ketiga yang seluruh wilayahnya akan dibangun jaringan gas (jargas) kota untuk rumah tangga. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pemerintah Daerah (Pemda) sepakat untuk menjadikan Kota Bontang sebagai city gas paling lambat pada 2020.

“Program city gas ada tiga yang sudah jalan, yakni Prabumulih, Tarakan dan Bontang. Di Kalimantan Timur banyak gasnya, masak tidak bisa buat city gas,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM, Sabtu (16/2). Jonan telah meresmikan 5.005 Sambungan Rumah Tangga (SR) jargas di Kota Bontang.

Menurut Jonan, usulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Bontang sangat mungkin untuk direalisasikan mengingat Kota Bontang memiliki sumber gas yang besar. Dengan begitu, hanya tinggal melengkapinya dengan pipa distribusi untuk mengalirkan gas ke masyarakat.

“Jika Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengusulkan jaringan gas kota, selama ada pipa transmisinya maka itu akan bisa cepat direalisasikan. Pemerintah mengoptimalkan potensi sumber daya alam setempat sesuai dengan harapan Presiden yang akan dituangkan dalam Peraturan Presiden. Jika sudah disetujui, Insya Allah keinginan menjadikan Bontang sebagai city gas dapat terwujud,” ungkap Jonan.
Jonan menambahkan untuk bisa segera mengimplementasikan jargas sangat penting sinergi dari pemerintah daerah, DPR dan pemerintah pusat. “Kalau ketiga lembaga tidak kompak, nanti implementasinya juga susah, jadi mohon dukungannya,” kata Jonan.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, menambahkan, keinginan menjadikan Bontang sebagai city gas pada 2020 harus diikuti pula dengan kota-kota lainnya di Provinsi Kalimantan Timur, seperti Samarinda dan Balikpapan. Dengan begitu Kalimantan Timur bisa menjadi provinsi pertama yang menyandang predikat sebagai City Gas pertama di Indonesia.
“Setelah Bontang, kota–kota lainnya di Kalimantan Timur, seperti Samarinda dan Balikpapan juga akan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar sehingga harapan Kami nanti Kalimantan Timur menjadi provinsi pertama sebagai provinsi City Gas,” ujar Hadi.
Menurut Walikota Bontang Neni Moerniaeny, harapan untuk menjadikan Bontang menjadi City Gas bukan tanpa alasan. Bontang merupakan kota penghasil gas yang cukup besar dengan infrastruktur gas relatif sudah memadai karena dari 15 kelurahan yang ada tinggal 1 kelurahan saja yang belum ada infrastruktur jaringan gas kota.
“Saya ingin perjuangkan, Insya Allah Bontang pada 2020 bisa dideklarasikan sebagai City Gas, semua teraliri gas. Kami melihat api atau asap PT Badak setiap hari, masak kami susah cari yang LPG 3 kilogram, tapi berkat komitmen dari Bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo), harapan itu dapat terwujud” ungkap Neni.
Kota Bontang terdiri dari 3 kecamatan dengan 15 kelurahan. Sebanyak 14 kelurahan sudah mempunyai pipa induk tinggal 1 kelurahan yang belum. Sebanyak 18.000 ribu SR lagi yang belum teraliri gas untuk menjadikan Bontang sebagai City Gas.

Rusunawa Kelurahan Api-Api merupakan salah satu lokasi di Kota Bontang yang mendapatkan program jaringan gas kota tahun anggaran 2018 sejumlah 198 SR di tower A dan B. Ini adalah kali ketiga Kota Bontang mendapatkan manfaat program jaringan gas kota, pengembangan jargas sudah dilakukan secara bertahap di Kota Bontang mulai di tahun 2011 (3.960 SR), tahun 2017 (8.000 SR) dan terakhir di tahun 2018 (5.005 SR). Sehingga kini total jaringan gas rumah tangga di Kota Bontang adalah 16.965 SR.

Pembangunan 5.005 SR jaringan gas di Kota Bontang meliputi Kelurahan Api-Api (667 SR) (sebanyak 198 untuk Rusunawa Kelurahan Api-Api), Kelurahan Gunung Elai (469 SR), Kelurahan Gunung Telihan (385 SR), Kelurahan Guntung (309 SR), Kelurahan Lhoktuan (420 SR), Kelurahan Belimbing (479 SR) Kelurahan Kanaan (127 SR) Kelurahan Satimpo (257 SR) Kelurahan Bontang Baru (749 SR) Kelurahan Bontang Kuala (201 SR) Kelurahan Tanjung Laut (166 SR) Kelurahan Tanjung Laut Indah (265 SR) Kelurahan Berbas Pantai (186 SR) Kelurahan Berbas Tengah (325 SR).(RI)