Tim Dillon.

JAKARTA – Konferensi pertambangan tahunan Australia di Asia Tenggara yang dikenal dengan nama ‘ozmine2013’, akan diselenggarakan di Indonesia pada 16 dan 17 April 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Tim Dillon, Victorian Commissioner to Southeast Asia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 11 April 2013 mengatakan, 19 perusahaan asal Negara Bagian Victoria, Australia akan menampilkan solusi dan layanan pertambangan terbaik, sesuai dengan tema tahun ini, ‘Australia and ASEAN: Partnering for Performance’.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi landasan bagi pelaku industri di Australia dan wilayah Asia Tenggara serta pemerintah untuk bersama-sama membuka peluang dan menjawab tantangan di dalam industri pertambangan yang terus berkembang.

Kemiripan geografis antara Asia Tenggara dan Australia, kata Tim, dengan sendirinya merupakan sumber daya yang besar bagi mineral dan cadangan energi. Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar di dunia untuk timah, batubara dan tembaga; dengan industri pertambangan yang mencakup hampir 12 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Demikian pula dengan Lembah Latrobe di negara bagian Victoria yangdiperkirakan mengandung cadangan batubara coklat sekitar 65 milyar ton – setara dengan 25% dari cadangan dunia. Australia juga dikenal sebagai pemimpin dalam industri mineral global dengan cadangan nikel uranium terbesar di dunia.

“Di balik pertumbuhan penduduk dunia, industri pertambangan merupakan landasan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat. Kalangan bisnis, pemerintah dan industri perlu bekerja sama memanfaatkan sebaik mungkin cadangan yang ada, mengeksplorasi wilayah baru secara efektif, serta melakukan penghitungan secepat mungkin,” ungkap Tim Dillon lagi.

Ia memaparkan, Ibukota Negara Bagian Victoria, Melbourne, saat ini merupakan tujuan perusahaan tambang untuk membangun markas global mereka. Kota ini juga dikenal sebagai ‘hub inovasi’ untuk peralatan pertambangan dan jasa teknis terkait.

Raksasa industri pertambangan Australia BHP dan Rio Tinto bermarkas di Melbourne, dan didukung oleh berbagai perusahaan layanan teknologi pertambangan yang inovatif. Melbourne juga menawarkan penelitian dan pengembangan melalui 9 universitas kelas dunia yang juga secara berkesinambungan memasok para lulusan pertambangan dan teknik ke industri tambang di Australia.

Tim Dillon menambahkan, banyak perusahaan pertambangan di Victoria membuat terobosan dalam mengembangkan dan membangun peralatan pertambangan, teknologi, dan jasa, serta solusi pelestarian lingkungan. Hampir 20 di antara perusahaan terkemuka tersebut akan berpartisipasi dalam ozmine2013.

Salah satu perusahaan tersebut adalah Essentials Environment, konsultan kesehatan dan keselamatan lingkungan (occupational health and safety – OHS). Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam menerbitkan rangkuman kewajiban hukum, melakukan audit kepatuhan dan membantumitra Indonesia dalam merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan dan OHS.

“Perusahaan-perusahaan asal Victoria di ozmine2013 akan menawarkan produk dan layanan inovatif, kompetitif dan berkualitas. Kami sangat menantikan untuk bermitra dengan pelaku industri lokal dan regional dan bersama-sama membuka jalan ke depan,” kata Dillon.

Ia pun memastikan, Greg Moriarty, Duta Besar Australia untuk Indonesia, akan memberikan pidato pembuka di ozmine2013. Keynote speaker pada kegiatan ini mencakup Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia; Kelvin Thompson, MP, Sekretaris Parlemen Australia untuk Perdagangan dan Direktur Institut Pertambangan dan Metalurgi Australia; serta Owen Hegarty, Executive Vice-Chairman G-Resources Group.

Ozmine2013 diselenggarakan oleh Komisi Perdagangan Australia, dengan dukungan dari Badan Usaha Pemerintah Victoria. Ozmine terdahulu berlangsung sukses, diikuti lebih dari 2.400 peserta konferensi dan pengunjung dan 100 peserta pameran.

Ozmine2013 akan berlangsung selama dua hari dan akan berfokus pada: eksplorasi mineral dan batubara, perencanaan, produksi dan pengolahan, perangkat lunak khusus pertambangan, teknologi dan bahan habis pakai,  teknik pertambangan, jasa konsultasi dan pendidikan serta pelatihan, keamanan tambang, kontrol kualitas dan layanan lingkungan.

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)