Suasana keseharian di lapangan migas.

JAKARTA – Dua bulan lagi, kita tidak perlu pergi jauh untuk merasakan denyut kehidupan area pengeboran minyak dan gas bumi (migas). Cukup datang ke Jakarta Convention Centre (JCC).

Mengamati langsung dari dekat kegiatan eksplorasi dan produksi migas, tentu tidak bisa dirasakan banyak orang. Maklum, lokasi pengeboran sumber energi dari perut bumi itu, rata-rata berada jauh di wilayah terpencil. Seabrek izin dan persyaratan harus ditempuh, sebelum masuk ke sana.

Tak heran, mengunjungi zona pengeboran minyak dan gas serta merasakan langsung denyut kehidupan di sana, selalu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi orang awam. Tak sedikit yang berdecak kagum dan ingin mengulang pengalamannya, pasca berkunjung ke sentra industri migas.

Namun pada pertengahan Mei 2013 mendatang, pengalaman menakjubkan berkeliling di sentra industri migas itu, akan dapat dirasakan setiap orang. Bahkan tidak perlu pergi jauh menyeberang laut atau bermobil puluhan jam. Cukup mengunjungi  Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition (Convex) di JCC, Komplek Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

“Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pelaksanaan IPA Convex, akan menampilkan “Oil and Gas Theme Park? yang akan memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan kepada pengunjung,” ujar Ketua Panitia IPA Convex ke-37, Bambang Istadi di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2013.

IPA Convex Ke-37 sendiri akan berlangsung pada 15 – 17 Mei 2013 di JCC. “Theme park tersebut dirancang untuk menghadirkan pengalaman kepada pengunjung, seperti sedang berada di area pengeboran yang sesungguhnya,” kata Bambang lagi.

Dalam “Oil and Gas Theme Park” tersebut juga akan dihadirkan zona corporate social responsibility, yang menampilkan contoh-contoh inisiatif pengembangan masyarakat di lingkar wilayah operasi perusahaan-perusahaan migas di Indonesia.

“Semuanya ini akan memberikan pengalaman langsung kepada pengunjung, seperti apa suasana sehari-hari di industri migas,” jelas Bambang.

Unjuk Kebolehan Teknologi

Masih menurut Bambang, dalam IPA Convex ke-37 itu juga akan dihadirkan penerapan-penerapan teknologi terbaik eksplorasi dan produksi migas, dari negara-negara penghasil migas besar dunia, seperti Brazil, Kolombia, dan Oman.

Mengusung tema “Promoting Investment in a Challenging Environment”, IPA perhelatan akbar tahunan Konvensi dan Pameran (Convex) ini ini dapat menjadi forum diskusi, bagaimana masyarakat dan sektor swasta dapat berkolaborasi dengan lebih efektif lagi untuk mendorong investasi serta pertumbuhan sektor migas nasional.

Selain dari para pemimpin industri migas nasional, acara Convex ini juga akan menghadirkan masukan-masukan dari negara-negara penghasil migas lain, seperti Amerika Selatan dan Timur Tengah tentang bagaimana Indonesia dapat lebih efektif dalam mengeksploitasi sumber daya migasnya, mendorong eksplorasi sumber-sumber baru serta meningkatkan produksi dari cadangan yang ada.

“Kami berkomitmen untuk menampilkan ahli-ahli terkemuka baik dari dalam negeri maupun internasional untuk membagikan pengalaman-pengalaman mereka. Negara-negara seperti Kolombia, Brazil, dan Oman memiliki kesamaan dengan Indonesia dalam hal membangun cadangan migas mereka, dan kami berharap kita semua dapat belajar dari mereka,” tukas Bambang.

IPA Convex juga akan menghadirkan beberapa program baru, diantaranya kompetisi foto dan lomba menulis untuk generasi muda dalam usaha untuk mengetahui pandangan mereka terhadap industri hulu migas nasional.

Dalam sesi plenary, akan hadir pembicara perwakilan pemerintah dan industri, diantaranya Eddy Hermantoro (Direktur Jenderal Migas), Rudi Rubiandini (Kepala SKKMIGAS), Karen Agustiawan (Presiden Direktur Pertamina), serta tokoh-tokoh penting di industri migas lainnya.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)