JAKARTA – PT Pertamina EP Field Lirik berhasil mempertahankan rekor nihil kecelakaan kerja sejak 1 November 2009 hingga 30 Juni 2015 dan mencapai prestasi 17.042.028 jam kerja selamat. Atas prestasinya tersebut Field Lirik dianugerahi Patra Nirbaya Karya Utama dari Kementrian ESDM.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas hasil kerja keras seluruh pekerja Lirik Field maupun mitra kerja untuk penerapan HSSE di setiap pekerjaan di wilayah operasi perusahaan, “ujar Alice Meylana Lirik Field Manager

Lebih lanjut, Alice menyampaikan bahwa sebagai badan usaha yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi, Field Lirik terbukti memiliki catatan jam kerja aman dan tidak pernah mengalami kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa atau fatality.

Penghargaan keselamatan itu diberikan di sela-sela acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas 2015 di Surabaya 26-27 Agustus lalu. Patra Nirbaya Karya Utama merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada perusahaan yang mencapai 10.000.000 jam kerja selamat. Berikutnya Patra Nirbaya Karya Madya untuk perusahan yang mencapai 5.000.000 jam kerja selamat. Terakhir Patra Nirbaya Karya Pratama untuk perusahaan dengan 2.500.000 jam kerja selamat.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, PT Pertamina EP mendapatkan 11 Penghargaan Patra Nirbhaya Karya dengan detil informasi sebagai berikut :
1. Utama : Exploration, Field Jatibarang, Field Subang, Field Lirik, Field Jambi, Field Adera, dan Field Sangatta,
2. Madya : Project Pondok Makmur, Project Pengembangan Gas Jawa, dan Field Tambun.
3. Pratama : Field Tarakan.

“Dengan menerima penghargaan Patra Nirbhaya Karya dari Kementerian ESDM ini semakin menunjukkan komitmen Pertamina EP terhadap faktor keselamatan operasi. Selain itu, hal ini sejalan dengan prinsip Zero Accident yang ditetapkan perusahaan terhadap kegiatan operasi”, jelas Muhammad Baron Public Relation Manager PT Pertamina EP.

Ia menambahkan bahwa komitmen terhadap keselamatan kerja menjadi perhatian utama dari seluruh lapangan yang dikelola oleh PT Pertamina EP dari ujung Rantau Aceh Tamiang hingga lapangan Sorong di Papua Barat.

“Luas Wilayah Kerja Pertambangan kami memang cukup luas apabila dibandingkan dengan KKKS lain, yaitu mencapai 113.000 KM2 yang terbentang dari Rantau sampai Sorong, tentu dengan luasan seperti itu menjadi sebuah peluang dan sekaligus tantangan bagi kami untuk beroperasi secara maksimal dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja,” ujar Muhammad Baron.