Salah satu PLTG yang sudah dibangun PLN di Cilegon.

Salah satu PLTG yang sudah dibangun PLN di Cilegon.

JAKARTA – Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Perbowo, menyatakan siap menyelesaikan pembangunan Gas Engine Power Plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun dalam waktu 18 bulan. Emiten infrastruktur berkode WIKA ini menargetkan PLTG Arun sudah mulai beroperasi pada akhir 2014.

Seperti diketahui, WIKA dan PT PLN (Persero) pekan ini baru saja menandatangani kontrak pembangunan PLTG Arun di Aceh, dengan kapasitas total pembangkitan 184 Megawatt (MW). Investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Euro 81,2 juta, atau sekitar Rp 35,4 miliar.  

“Kami siap dan berusaha untuk dapat menyelesaikan proyek ini sebagaimana diharapkan. Kami mohon dukungan PLN agar sinergi antar BUMN strategis ini dapat berjalan dengan baik” ujar Bintang Perbowo usai penandatanganan kontrak dengan PLN di Jakarta, Senin.

Bintang menuturkan, pembangunan konstruksi pembangkit listrik berbahan bakar gas ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan, terhitung dari dimulainya kontrak efektif. Diperkirakan proyek Gas Engine Power Plant Arun berkapasitas 184 MW ini, akan mulai dapat memperkuat sistem kelistrikan Aceh pada akhir 2014 atau awal 2015, dengan pasokan gas dari LNG Arun.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan, PLTG Arun yang dibangun PLN bersama WIKA ini mengambil lokasi di areal PT Arun LNG, Lhokseumawe, Aceh. Ia pun berharap, proses pembangunan PLTG Arun ini dapat secepatnya dilakukan dan bisa selesai sesuai jadwalnya.

“Saya berharap agar Sinergi BUMN yang terjalin antara PLN dengan PT Wijaya Karya untuk pembangunan Gas Engine Power Plant di Arun ini dapat dikerjakan dan diselesaikan tepat pada waktunya untuk mendukung infrastruktur kelistrikan di Aceh,” tegas Nur Pamudji.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)