JAKARTA – Sejalan dengan rencana pengembangan PT Well Harvest Wining Alumina Refinery tahap II, pabrik pengolahan mineral bauksit menjadi alumina, rencananya akan dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ekspansi berkapasitas 80 megawatt (MW). Hidayat, Direktur Well Harvest, mengatakan nantinya total kapasitas pembangkit listrik Well Harvest mencapai 160 MW.

“Power plant pertama 80 MW menelan investasi US$ 200 juta, untuk power plant selanjutnya hanya tinggal install beberapa macam kebutuhan. Jadi tidak perlu dana sebesar yang pertama,” ujar Hidayat di Jakarta.

Menurut Dia, PLTU WHW menggunakan batu bara kalori 3.800 kcal/kg dengan kebutuhan 15.000 ton perhari. Batu bara berasal dari Sumatera dan Kalimantan.

Smelter Well Harvest yang berlokasi di Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat, ini merupakan perusahaan patungan antara PT Cita Mineral Investindo Tbk (30%), China Hongqiao Group Limited (56%), Winning Investment (HK) Company Ltd.(9%), dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co.Ltd (5%).

Well Harvest Winning Alumina Refinery telah menyelesaikan pengapalan ekspor perdana alumina sebesar 28.000 metrik ton (MT) pada 11 Agustus 2016. Hingga April 2017, WHW yang telah mengoptimalkan kapasitas produksi 2.700 MT alumina perhari, sudah mengekspor alumina sebesar 713 ribu MT.

Hingga akhir tahun ini, WHW ditargetkan memproduksi 1 juta ton alumina. Pembangunan WHW tahap II dilakukan guna merealisasikan rencana produksi 2 juta ton alumina. China dan Arab Saudi menjadi negara tujuan ekspor WHW saat ini.

Hidayat juga mengungkapkan WHW akan menambah jumlah pelabuhan untuk bersandar kapal-kapal yang mengangkut alumina. “Karena pasar kita ekspor, tentunya akan tambah port,” tandas Hidayat.(RA)