JAKARTA – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) melakukan ekspor perdana smelter grade alumina (SGA) sebanyak 50.000 ton dengan tujuan Shandong, China, dari pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit di Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (15/8).

Li My Ming, Direktur Well Harvest, mengatakan bisnis alumina di Indonesia terbilang penuh tantangan, terutama dalam hal penanaman modal untuk membuat pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina (alumina refinery).

“Selain lokasi pabrik yang memerlukan wilayah yang luas, juga kebutuhan akan listrik yang cukup besar yaitu 160 megawatt (MW) untuk memproduksi hingga 2 juta ton alumina,” ujar Ming dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Ming, pengangkutan alumina telah dimulai sejak 1 Agustus 2016 dari terminal khusus Well Harvest menuju tongkang dan selanjutnya ke  mother vessel pertama tipe BOX yang berjumlah dua vessel dengan masing-masing kapasitas angkut 28 ribu ton untuk menuju Tiongkok.

“Pengangkutan alumina sendiri memakan waktu 8-10 hari dengan perkiraan 10 hari perjalanan. Target penjualan utama Well Harvest adalah pemenuhan pemintaan dalam negeri, China, India, serta Timur Tengah,” kata Li dalam keterangan resminya, Senin.

Berdiri sejak 2012, Well Harvest Winning Alumina Refinery  adalah perusahaan pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina (alumina refinery) pertama di Indonesia. Hasil pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi SGA Well Harvest berkadar ≥ 98,6% dengan bahan baku yang dipenuhi langsung dari cadangan bauksit milik Harita Group dan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) bauksit.

Well Harvest juga memiliki infrastruktur dan fasilitas yang mendukung untuk kemampuan berproduksi sebanyak 1 juta ton alumina per tahun dan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 2 juta ton per tahun pada 2018 mendatang.Well Harvest merupakan perusahaan joint venture dari PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), bagian dari Harita Group sebesar 30%, China Hongqiao Group Limited  56%, Winning Investment (HK) Company Limited 9%, Shandong Weiqiao Aluminium & Electricity Co. Ltd 5%.

“Indonesia terutama provinsi Kalimantan Barat kaya akan potensi sumber daya alam pertambangan dan mineral. Kami berkomitmen untuk menerapkan good industry pratice dan good mining practice untuk para penyedia bauksit Well Harvest dalam pengoperasian pabrik pengolahan dan pemurnian (alumina refinery), serta bagi masyarakat pada umumnya,” tandas Li.(RA)