Pembangkit listrik Muarakarang kebanjiran.

JAKARTA – Bagi Anda yang besok hendak beraktivitas di Ibukota harap waspada. Karena listrik di sejumlah pusat bisnis dan pemerintahan di Jakarta Pusat dan Timur, pada Senin, 21 Januari 2013 kemungkinan akan padam kembali.

Padamnya kembali listrik di pusat-pusat aktivitas warga Jakarta ini, terjadi akibat Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muarakarang, Jakarta Utara terendam banjir. Selain menggenangi PLTGU, limpahan air datang dari Waduk Pluit juga membanjiri Gardu Induk Muarakarang Lama.

Sejauh ini, pasokan listrik dari PLTU Muarakarang hanya tersisa yang berasal dari Gardu Induk Muarakarang Baru sebesar 400 Megawatt (MW). Hal itu membuat dua Gardu Induk radial yakni Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Gardu Induk Kebon Sirih, Jakarta Pusat, padam.

“Sampai Minggu siang (20 Januari 2013) air di pembangkit listrik Muarakarang belum surut,” kata Direktur Operasi PLN Jawa Bali Ngurah Adnyana.

Pada hari libur, kata Adnyana, beberapa area yang dilayani Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Gardu Induk Kebon Sirih bisa disuplai dari gardu induk lain, karena beban sedang rendah. Namun suplai listrik dari gardu induk lain tidak mungkin lagi dilakukan saat saat hari kerja, karena beban meningkat.

Maka dari itu, pada Senin besok kemungkinan beberapa area yang dilayani Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Gardu Induk Kebon Sirih seperti kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Kebon Kacang, Jati Baru, Kwitang, Pasar Senen dan sekitarnya, listriknya akan padam kembali.

Pasokan listrik dari Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Kebon Sirih akan normal kembali, jika air surut dan Gardu Induk Muarakarang Lama bisa beroperasi kembali. Artinya sangat tergantung pada kondisi luapa air dari Waduk Pluit.

“Kami siapkan delapan pompa air untuk mengeluarkan air dari areal PLTGU Muara Karang. Tapi pompa tersebut baru dapat digunakan jika waduk Pluit sudah tidak meluap lagi” jelas Adnyana.

Sedangkan untuk kondisi gardu distribusi, hingga Minggu, 20 Januari 2013 pukul 07.00 WIB, masih terdapat 578 gardu yang belum beroperasi. Gardu-gardu yang dipadamkan ini adalah gardu yang berada di daerah-daerah yang hingga saat ini masih terkena dampak banjir dan baru akan dioperasikan kembali bila air sudah surut.

Pondasi SKTT Cawang Rusak

Adnyana juga mengungkapkan, banjir besar yang telah berlangsung sepekan di Jakarta telah merusak pondasi saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) Cawang-Setiabudi. Pondasi SKKT yang melintasi sungai Ciliwung di bawah flyover Kalibata itu tergerus air.

“Pada 18 Januari 2013 jam 09:56 WIB SKTT Cawang- Setiabudi sirkit 1 dan 2 terpaksa dikeluarkan emergensi. “Akibat dari kondisi tersebut terjadi beban padam pada gardu induk (GI) Setiabudi dan GI Dukuh Atas karena kedua GI tersebut radial dipasok dari GI Cawang,” terangnya.

Beban padam sebesar 107 MW meliputi area :

n  GI Setia Budi melayani daerah: Sudirman, Rasuna Said, Kuningan, Menteng Dalam, Casablanca, Setiabudi, Dr Satrio, Taman Rasuna dan Proklamasi.

n  GI Dukuh Atas melayani daerah: Rasuna Said, Waduk Setiabudi, Tosari, Setiabudi Raya, Menteng Atas, Casablanca Raya, dan Pasar Rumput.

“Perbaikan baru bisa dilakukan saat air surut Sabtu pagi dan SKTT Cawang-Setiabudi sudah berhasil dinormalkan pada 19 Januari jam 23.40 WIB dengan menggunakan 3 Crane emergency” lanjut Adnyana. Dengan demikian tadi malam pelanggan yang dilayani oleh GI Setiabudi dan GI Dukuh Atas sudah menyala.

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)