World LPGNUSA DUA – Forum World Liquefied Petroleum Gas  (LPG) ke-25 hari ini, Rabu, 12 September 2012, dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Bali International Convention Center, Nusa Dua. Forum yang mengagendakan konferensi serta pameran selama tiga hari ini, berlangsung 11 sampai 13 September 2012 dan dihadiri sekitar 1.000 peserta dari 67 negara.

Pertemuan yang bertepatan dengan silver anniversary WLPGA (World LPG Association) yang  dikenal sebagai Forum Bali 2012, tidak hanya mempertemukan para pemangku kebijakan dari berbagai Negara. Tetapi sekaligus menjadi tempat bertemunya produsen, distributor, pemasar serta penyedia layanan rantai bisnis LPG, untuk menjalin hubungan bisnis yang mendorong pengembangan konsumsi LPG di beberapa negara.

Bagi Indonesia pertemuan ini memiliki nilai strategis mengingat Indonesia dipilih sebagai tuan rumah karena keberhasilan program konversi minyak tanah ke LPG yang telah diterapkan Pemerintah sejak tahun 2007 hingga saat ini, yang telah menjangkau hampir seluruh penduduk Indonesia. Pendistribusian LPG 3 kg oleh Pertamina sampai saat ini telah mencapai sekitar 57,9 juta paket dimana selama empat tahun terakhir ini telah meningkatkan konsumsi LPG di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan konsumsi LPG di tanah air,  telah mendorong Pertamina untuk lebih agresif meningkatkan pengembangan infrastruktur penyediaan LPG sekaligus untuk menjaga ketahanan energi.

Pada awal pelaksanaan konversi, Pertamina memiliki tangki LPG dengan kapasitas 136.000 MT. Namun dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan konsumsi, maka kapasitas tangki meningkat menjadi 295.000 MT pada tahun 2012.

Selain itu Pertamina juga mengoperasikan Floating Storage Unit untuk menyimpan 431.400 MT. “Dengan distribusi yang menjangkau ke pulau-pulau di seluruh Indoneisa, kami juga akan terus meningkatkan armada kapal LPG, Filling Station dan meningkatkan kapasitas tangki,” ujar Karen.

Karen menambahkan, Forum WLPG menjadi salah satu isu penting dalam bisnis migas, dimana masyarakat dunia tengah mencoba mengembangkan energi alternatif baik konvensional maupun nonkonvensional termasuk energi terbarukan, guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Sesuai dengan tema Forum WLPG ke -25 yaitu “Energy for All”, Karen berharap forum ini menjadi bukti nyata fokus para pebisnis LPG internasional dalam memberikan dukungan, kepada dunia yang menetapkan 2012 sebagai tahun “Sustainable Energy For All“.

Dimana berdasarkan hasil kajian Greenwork Asia tahun 2008 menunjukkan konversi minyak tanah ke LPG telah mengurangi emisi 7,67 kg CO2 dari setiap konsumsi LPG 3 kilogram. (Abdul Hamid/duniaenergi@yahoo.co.id)