CILACAP – Pengoperasian Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) unit di areal Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah dijadwalkan diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla sore ini. Bersama dengan menteri-menteri terkait, Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo dan Direktur Utama Dwi Soetjipto, Wakil Presiden meresmikan proyek pertama dari dari peta jalan (road map) pengembangan kilang Pertamina tersebut.

Unit RFCC yang pembangunannya dilaksanakan konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan Goldstar Co Ltd dari Korea Selatan dengan investasi sekitar Rp11 triliun itu berada di area RU IV Cilacap. RU IV Cilacap adalah kilang terbesar Pertamina– dari total enam kilang milik perusahaan– dengan kapasitas produksi mencapai 348 ribu barel per hari.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan keberadaan RFCC Cilacap bisa meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui peningkatan produksi bahan BBM dan non-BBM. RFCC Cilacap mampu menghasilkan  30 ribu barel premium per hari. Jika dikalikan setahun 365 hari,   per tahun mampu memproduksi 10,5 juta barel premium.  Jumlah tersebut setara dengan  10% impor  nasional premium.

Pertamina juga segera merealisasikan kontrak kerja sama dengan Saudi Aramco untuk pengembangan dan peremajaan kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah. Rencananya, penandatanganan kerja sama tersebut akan dilakukan hari ini. Saat ini Pertamina selain memiliki kilang di Cilacap, juga memiliki kilang di Dumai, Balongan, Cilacap, Plaju, Balikpapan, dan Sorong.(AT)