JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, membukukan penjualan feronikel sebesar 20.888 ton nikel dalam feronikel (TNi) sepanjang 2016, naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya 18.643 TNi. Produksi juga naik 18 persen dari 17.211 TNi pada 2015 menjadi 20.293 TNi pada tahun lalu.
Peningkatan volume penjualan dan produksi feronikel didukung tuntasnya seluruh paket Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) serta selesainya perbaikan trafo pada pada pabrik FeNi II yang telah kembali dioperasikan pada Mei 2016.

“Capaian produksi dan penjualan feronikel terbesar sepanjang sejarah perusahaan menjadi landasan yang solid bagi kami untuk terus melakukan ekspansi komoditas hilir nikel,” ujar Tedy Badrujaman, Direktur Utama Aneka Tambang atau Antam, Senin (30/1).

Menurut Tedy, Antam juga terus berupaya meningkatkan pertumbuhan komoditas utama lainnya, yakni emas dan bauksit. Untuk komoditas emas, pada tahun lalu Antam mencatat volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 2.208 kg dengan volume penjualan emas sebesar 10.227 kg.

“Kami percaya fundamental perusahaan akan semakin solid pada 2017 dengan ditopang peningkatan kinerja operasi, upaya penghematan biaya serta inovasi dalam penciptaan nilai,” ungkap Tedy dalam keterangan tertulisnya.

Antam berupaya untuk mengoptimalkan penjualan emas dengan melakukan berbagai inovasi, salah satunya dengan pengembangan produk perhiasan yang dipadukan dengan emas batangan motif batik. Dalam hal pasar emas, perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan jangkauan pemasaran di dalam dan luar negeri.

Untuk pasar ekspor, Antam tengah melakukan penjajakan ke beberapa pasar di Asia dan Afrika. Di dalam negeri, ANTAM telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memanfaatkan 109 kantor pos di Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebagai mitra penyedia fasilitas penjualan, pembayaran dan distribusi produk logam mulia.(AT)