JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mencatat volume penjualan batu bara 10,02 juta ton sepanjang enam bulan pertama 2016, naik 11% dibanding periode yang sama tahun lalu 9,03 juta ton. Kenaikan volume penjualan mendorong pendapatan perseroan naik 4% menjadi Rp6,76 triliun dibanding raihan semester I 2015 sebesar Rp6,51 triliun.

Laporan yang dirilis Jumat (29/7), menyebutkan volume penjualan Bukit Asam mencakup 6,28 juta ton atau 63% merupakan penjualan domestik dan 3,74 juta ton atau 37% sisanya merupakan penjualan untuk pasar ekspor.

“Peningkatan volume penjualan tidak lepas dari peningkatan angkutan kereta api batu bara dari lokasi tambang menuju pelabuhan pengiriman sebesar 13% menjadi 8,48 juta ton pada enam bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu 7,47 juta ton,” ujar Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam.

Penjualan batu bara Bukit Asam berasal dari produksi tambang sendiri maupun pembelian batu bara dari pihak ketiga. Produksi batu bara dari tambang sendiri mencapai 7,65 juta ton dan sisanya, 0,87 juta ton berasal dari pembelian batu bara dari pihak ketiga oleh anak usahanya.

Disisi lain, ditengah penurunan harga indeks batu bara global, Bukit Asam mampu mengendalikan harga jual rata-rata tertimbang pada periode Januari-Juni 2016 sebesar Rp659.240 per ton, turun 6% dibanding periode yang sama 2015 sebesar Rp703.005 per ton. Sementara itu, harga jual rata-rata batu bara untuk ekspor pada periode yang sama US$56,96 per ton, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu US$61,37 per ton.(AT)