JAKARTA – PT Sumberdaya Sewatama dan anak perusahaannya melaporkan total utang dalam valuta asing per 30 September mencapai US$8 juta. Utang tersebut seluruhnya merupakan pinjaman dalam negeri yang terdiri dari hutang bank. Perusahaan tidak memiliki hutang obligasi dan hutang lain-lain.

“Hutang tersebut jatuh tempo pada 2016,” tutur Direktur Sewatama, Samuel Triswandi, dalam keterangan kepada otoritas bursa, Senin (5/10).

Sewatama hingga Juni 2015 sudah meraih pendapatan sebesar Rp846,67 miliar. Angka tersebut naik dari pendapatan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp776,26 miliar. Dalam laporan keuangan perseroan juga disebutkan beban pokok naik jadi Rp658,69 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya yang sebesar Rp578,92 miliar, dan laba bruto turun jadi Rp188,08 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya yang sebesar Rp197,34 miliar.

Sementara itu, pendapatan lainnya naik jadi Rp62,20 miliar dari pendapatan lain tahun sebelumnya Rp25,41 miliar, dan laba usaha naik jadi Rp133,88 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar Rp114,97 miliar. Laba sebelum pajak naik jadi Rp23,69 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp16,66 miliar. Total aset per Juni 2015 mencapai Rp3,88 triliun, naik dari total aset per Desember 2014 yang sebesar Rp3,67 triliun. (LH)