Untuk menebus kegagalan di Kurama, Statoil intensifkan pengolahan data survey seismik di Blok Halmahera

JAKARTA – Tak mau mengulangi kegagalan di Blok Kurama, Statoil intensifkan pengolahan data survey seismik di Blok Halmahera. Seteah menyelesaikan survei seismik sebesar 6000 kilometer di wilayah kerja Halmahera II pada bulan Juli 2013, Perusahaan asal Norwegioa itu dilaporkan telah menyelesaikan pekerjaan pengolahan data pada kuartal ke dua tahun 2014.

Dalam keterangan pers yang diterima Dunia-Energi , data seismik yang telah diolah ini sedang dalam tahap interpretasi dan analisis lanjutan untuk evaluasi prospektivitas hidrokarbon di wilayah tersebut.. Statoil adalah KKKS yang menjadi operator Halmahera II dan bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas. Pada wilayah kerja ini, Statoil memegang participating interest sebesar 80 persen, dan 20 persen lainnya dimiliki oleh Niko Resources.

Statoil sepertinya cukup berhati-hati untuk meneruskan survey seismik ke tahap pengeboran ekplorasi setelah mendapatkan pengalaman buruk di Bl;ok Kurama dan Blok KUma. Berdasarkan catatan SKK Migasm perusahaan itu sudah menghabiskan 193 juta dolar Amerika untuk mengebor sumur yang berakhir dengan kegagalan. Sumur yang didapt kering dan waxy oil (MDT) (AH/dunia-energi@yahoo.co.id)