JAKARTA– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB) karena investor menunggu keputusan Federal Reserve AS (The Fed) tentang kenaikan suku bunganya. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari jatuh US$12,3 atau 1,14%, menjadi menetap di US$1.063,40 per ounce.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan bertemu pada Rabu untuk menentukan apakah menaikkan suku bunga acuannya atau tidak.

Para analis percaya bahwa pasar sekarang telah sepenuhnya memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember, dan bahwa pasar sekarang belum yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50% ke tingkat 0,75% akan terjadi.

Pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Harga emas telah merosot sekitar 10 persen sepanjang 2015. Kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) diperkirakan dapat mendorong permintaan logam mulia menyusut dan dolar AS cenderung naik sehingga menekan harga emas.

“Tren penurunan harga emas berlanjut. Harga emas berada di kisaran US$ 1.062-US$ 1.063. Diperkirakan harga emas dapat sentuh level posisi terendah di US$ 1.045 pada Desember,” ujar Kepala Riset ActivTrades Carlo Alberto de Casa, Selasa (15/12).

Tak hanya emas tertekan, harga perak pun mencapai level terendah sejak Agustus 2009. Rencana kenaikan suku bunga The Fed memengaruhi gerak harga logam mulia. Alberto memperkirakan, harga emas akan bergerak di kisaran US$1.000-US$1.100 pada 2016.

“Kenaikan suku bunga bank sentral AS akan membuat emas menjadi tidak menarik,” ujar Analis Julius Baer, Carsten Menke.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan AS.

Dolar AS yang kuat juga menambahkan beberapa tekanan terhadap emas pada Senin. Adapun logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun US$18,9 sen, atau 1,36%, menjadi ditutup pada US$13,695 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2016 naik US$6,5 atau 0,77%, menjadi ditutup pada US$850,20 per ounce. Demikian laporan Xinhua. (DR)