IMG_20151031_160244_edit

JAKARTA- Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) kembali memberikan penganugeraan  kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (Proper) 2015. Pada penghargaan tahun ini, sebanyak 12 perusahan mendapatkan proper emas.

Dari 12 peraih penghargaan emas tersebut, 7 perusahaan bergerak di sektor migas, 2 perusahaan di sektor panas bumi, 1 perusahaan tambang, 1 perusahaan emas dan 1 perusahaan farmasi. Namun, Kementerian belum bersedia membeberkan nama-nama perusahaan pemenang.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah mengatakan peserta proper tahun 2015, mencapai 2137 perusahaan atau meningkat 12% dibanding tahun sebelumnya. Dari hasil penilaian, terjadi peningkatan ketaatan mencapai 74%, meningkat 2% dari tahun sebelumnya.

Selain 12 perusahaan yang mendapatkan peringkat emas, ada 108 perusahaan yang mendapatkan peringkat Hijau, dan 1.406 mendapatkan proper Biru. Perusahaan yang mendapatkan raport merah sebanyak 529, hitam 21 perusahaan dan 61 perusahaan tidak diumumkan karena sedang dalam proses penegakan hukum atau tidak beroperasi.

Ktika ditanya nama-nama perusahaan yang mendapatkan emas, Karliansyah enggan menjawabnya. Menurutnya, nama-nama tersebut akan diumumkan pada saat pengumuman proper yang akan dilaksanakan pada Senin, 23 November 2015, bersamaan dengan penyelenggaraan malam anugerah lingkungan 2015. “Nggak enak sama Bu Menteri kalau dikasih tahu sekarang,” katanya kepada media.

Dari 21 perusahaan peringkat hitam pada 2014, terdapat 3 perusahaan yang sudah taat dan diserahkan kembali kepada sekretariat proper untuk dinilai kembali. Sementara satu perusahaan dilanjutkan ke penyidikan karena memenuhi unsur pidana dan 15 perusahan diserahkan kembali ke sekretariat proper, karena sebagaian adalah rumah sakit dan hotel yang baru pertama kali diikutsertakan dalam proper, sehingga perlu dilakukan pembinaan.

“Satu perusahaan tutup dan satu perusahaan belum dapat dilakukan kunjungan lapangan karena gelombang laut masih tinggi,” katanya.

Sementara dua perusahaan merupakan tindak lanjut peringkat proper hitam yang sedang disidangkan. Satu perusahaan merupakan temuan proper hitam pada 2013 dan satu perusahan merupakan temuan proper 2014.

Karliansyah menambahkan perusahaan yang  mendapatkan proper emas kebanyakan adalah perusahan yang  tidak berhenti melakuakn inovasi.  Tahun ini, tercatat terdapat 151 inovasi dari 323 perusahaan kandidat hijau dan emas. Inovasi terbanyak berasal dari upaya penurunan emisi 37 inovasi, 3R limbah B3, 35 inovasi, efisiensi energi 31 inovasi,  3 R limbah padat non B3 22 inovasi, konservasi dan penurunan beban pencemaran air 14 inovasi, pemeliharan kenakeragaman hayati 6 inovasi dan upaya pemberdayaan masyarakat 6 inovasi.

“Kami terus mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi dan mematenkan hasil inovasi tersebut sehingga industri berbasis pengetahuan dan kekayaan intelektual berkembang pesat,” lanjutnya.

Secara kualitatif, hasil inovasi dan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan diantaranya, efisiensi penggunaan energi sebesar 919.098 Giga Joule atau meningkat 35 kali lipat dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk konservasi air  juga mengalami peningkiatan 8,4% dari tahun sebelumnya. Untuk penurunan emisi sebesar 48.076 ton, tahun sebelumnya tidak tercatat karena perbedaan satuan sehingga belum bisa dicantumkan. Sementara untuk reduksi limbah non padat B3 menurun 20,9% dari tahun sebelumnya dan reduksi limbah B3, meningkat 49,3% dibandingkan tahun sebelumnya.(AP)