Jakarta- (PLTU) Pangkalan Susu 2×200 Mega Watt (MW), Sejak Selasa malam, 17 Februari 2014 pukul 21.30 tidak bisa melayani masyarakat Sumatera Utara karena adanya pengrusakan(penggergajian) member tower oleh orang tak dikenal (OTK). Akibat ualh tangan jahil tersebut tiga tower masing –masing nomor 214, 215 dan 216 (3 tower) yang berada di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu KabupatenLangkat, persis di lokasi di dekat PLTU Pangkalan Susu roboh.
Dari penelusuran petugas KepolisianSektor Pangkalan Susu dan Koramil Pangkalan Susu bersama petugas PLN, ditemukan banyaknyamember tower (main bracing) yang hilang yang menyebabkan kekuatan struktur tower menjadi labildan akhirnya roboh terkena angin. Diduga penggergaijan oleh orang tidak dikenal sudah dilakukansejak beberapa waktu lalu.
PLTU Pangkalan Susu unit 2 sudah beroperasi sejak April 2014 dan unit 1 saat ini sedang dalam proses pengujian. Sedangkan transmisi 275 kilo Volt (kV) yang menghubungkan PLTU Pangkalan Susudengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Binjai sepanjang 70 km sebanyak 217 tower sudah beroperasi sejak tanggal 12 April 2014 untuk sirkit nomor 1. Sirkit nomor 2 beroperasi sejaktanggal 24 Desember 2014.
Untuk mengantisipasi kejadin tersebut, PLN ad memasang lima tower emergency agar dapat segera mengalirkan energi listrik ke sub sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara. Pemasangan kelima tower emergency ini membutuhkan waktu sekitar 6-7 hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan, misalnya untuk mencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahukarena berada di tengah-tengah areal tambak dan payau.

Selanjutnya PLN akan membangun tower baru pada lokasi pondasi yang telah ada, karena menurutpengamatan di lapangan, pondasi tower tersebut cukup baik dan kuat untuk memikul beban tower roboh, dan masih dapat dipergunakan lagi, dengan melakukan modifikasi chimney pondasi tower yang ada. Pondasi ini memang didisain dengan menggunakan bore pile kedalaman 14-16 meter sampaidengan daya dukung tanah dipersyaratkan yang diteruskan dengan pembuatan pad dan chimney toweryang teruji mampu menopang stub angle tower sebagai struktur awal tower transmisi dimaksudtermasuk apabila terjadi kerusakan tower/kawat konduktor.
Pembongkaran dan pemasangan tiga tower pengganti membutuhkan waktu sekitar dua bulan denganbekerja secara paralel pada ketiga lokasi tower roboh dimaksud. “ Transmisi 275 kV Pangkalan Susu – Binjai akan beroperasi sementara dengan tower emergency (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) danakan beroperasi seperti sedia kala pada tanggal 18 April 2015 yang akan, “ ujar Bambang Dwianto, Manager Senior Komunikasi Korporat PLN