JAKARTA- Setelah kosong selama empat bulan, kursi Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor infrastruktur dan niaga gas, akhirnya terisi. Toto Nugroho, mantan Direktur Utama Petral (Januari-Mei 2015) dan Technical Expert Stategic Advisor Pertamina, dipercaya menjadi orang nomor satu di Pertagas menggantikan Hendra Jaya yang tidak diperpanjang masa baktinya.

Sementara itu, Direktur Eksplorasi PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf ditunjuk menjadi pelaksana tugas harian direktur utama Pertamina EP sambil menanti dirut definitif untuk menggantikan Rony Gunawan yang dicopot dari jabatannya pada Jumat dua pekan lalu

Pelantikan Toto sebagai dirut Pertagas melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler pemegang saham Pertagas pada Rabu (1/2). Pelantikan dilakukan oleh Komisaris Utama Pertagas Yenny Andayani, yang juga direktur gas PT Pertamina (Persero).

Yeni menilai Toto layak memimpin Pertagas karena memiliki pengalaman panjang sebagai pegawai karir Pertamina. Yeni optimistis Toto mampu membawa performa Pertagas lebih meningkat lagi, baik pengembangan bisnis maupun pencapaian laba.

Dia berharap Toto dapat meningkatkan sinergi di seluruh lini institusi Pertagas untuk mencapai target-target perusahaan sepanjang tahun ini. “Saya percaya Pak Toto akan membawa Pertagas menjadi salah satu anak perusahaan Pertamina yang terus berkembang,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Toto mengatakan, seluruh karyawan Pertagas untuk mengedepankan operation excellence yang berfokus pada sistem health, safety and environmental (HES), dan percepatan proyek serta menjalankan tugas pemerintah untuk menurunkan tarif/harga gas dengan tetap memaksimalkan profit, serta pengembangan SDM. Apalagi Pertamina tengah bersiap dalam menjalankan tugas induk usaha (holding) migas dari Kementerian BUMN.

“Saya mengajak seluruh insan Pertagas untuk memberikan support penuh demi terlaksananya holding tersebut,” ujar Toto.

Sementara itu, Nanang Abdul Manfat ditunjuk menjadi pelaksana tugas harian dirut Pertamina EP menggantikan Rony Gunawan. Nanang mengaku belum mengetahui secara persis siapa yang akan ditetapkan oleh induk usaha untuk menjadi orang nomor satu di Pertamina EP. “Saya masih menunggu RUPS, Kan belum tentu saya juga, RUPS masih dalam proses,” ujar Nanang kepada Dunia-Energi, akhir pekan lalu.

Nanang mengatakan, dia akan fokus pada kegiatan yang menjadi targetnya, yaitu pengembangan pengeboran sumur eksplorasi. Sejak awal Januari sampai awal Februari 2017 sudah ada delapan sumur on going. “Mudah-mudahan kami masih agresif. Dibandingkan KKKS lain, jelas kami masih memiliki komitmen jangka panjang untuk kegiatan eksplorasi,” katanya.

Terkait target produksi, Nanang mengatakan tahun ini Pertamina EP memproyeksikan produksi minyak 83.800 barel per hari. Sedangkan pengeboran baru untuk pengembangan ada 40 sumur. Dia berharap ada tambahan produksi, minumal saving dari kegiatan sumur pengenbangan.

“Untuk proyek, tahun ini ada proyek gas di Matindok, Paku Gajah, Cikarang, tegal Pacing dan diharapkan bisa onstream untuk hasilkan gas,” katanya. (DR/RI)