JAKARTA – PT Total E&P Indonesie, operator sekaligus pemegang 50 persen hak partisipasi Blok Mahakam, masih belum memberikan kepastian tawaran PT Pertamina (Persero) untuk bisa bermitra dalam pengelolaan blok gas di Kutai, Kalimantan Timur tersebut pasca berakhirnya kontrak Total pada 31 Desember 2017. Pertamina telah ditunjuk pemerintah untuk meneruskan pengelolaan Blok Mahakam mulai 2018.

Arividya Novianto. General Manager Total E&P, menyatakan saat ini fokus perusahaan adalah melakukan berbagai upaya untuk menekan penurunan alamiah (decline) produksi sesuai dengan kesepakatan bersama dengan pemerintah dan Pertamina yang sudah berinvestasi di Mahakam pada masa transisi.

“Kita prioritas pada transisi berjalan lancar, baru kita masuk diskusi kesitu (keikutsertaan Total),” kata Arividya seusai menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Rabu (1/2).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa saat ini perusahaan tengah melakukan persiapan untuk melakukan drilling enam sumur sebagai komitmen Total dalam kegiatan di 2017. Setelah itu juga langsung dilanjutkan pengelolaan terhadap 19 sumur yang di danai investasi awal Pertamina. “Maret yang enam sumur, setelah itu kan 19 sumur dengan Pertamina,” tukas Arividya.

Menurut Arividya, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam masih menunjukkan itikad baik dengan membuka pintu untuk bisa membahas kelanjutan dalam keikutsertaan Total di Blok Mahakam, bahkan hingga akhir tahun sebelum kontrak berakhir.

“Kita masih mengkaji, kan kita fokus di transisi dulu. Tidak ada target khusus. Kalau Pertamina tetap membuka diri untuk membahas ini hingga akhir tahun,” ungkap dia.

Pada amendemen kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Blok Mahakam, Pertamina diberikan izin untuk menawarkan 30 persen hak pengelolaan kepada kontraktor lain, baik baru atau pun kontraktor existing.

Menurut Arividya, diskusi akan segera dilakukan bersama dengan Pertamina untuk membahas aspek komersial ke depan pengelolaan Mahakam. Selain itu juga akan dibahas tawaran Pertamina dengan Inpex Corporation yang menjadi mitra saat ini. “Harusnya kan 50:50 (share dengan Inpex) cuma kita belum bicara saja,” tegasnya.

Blok Mahakam menjadi salah satu andalan Pertamina dan pemerintah untuk meningkatkan produksi migas nasional. Data Total menyebutkan hingga akhir 2016 kapasitas produksi Blok Mahakam untuk gas adalah sebesar sebesar 1.747 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) serta minyak dan kondensat 69.186 barel per hari.(RI)