JAKARTA – Toshiba Corporation akan memulai pengiriman peralatan utama proyek perluasan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 5 dan Unit 6 di Jepara, Jawa Tengah pada 2019. Peralatan yang dipasok Toshiba mencakup dua turbin dan generator uap superkitikal (STG) 1.000 megawatt (MW), transformer utama dan peralatan terkait. Serta 500 kV Gas Insulated Switchgear.

“Kami akan mulai pengiriman peralatan utama pada 2019,” kata Tatsuo Doko, Corporate Representative Asia-Toshiba Corporation, di Jakarta, Kamis (3/8)

Menurut Doko, PLTU Tanjung Jati B dijadwalkan beroperasi komersial pada 2021. Kapasitas pembangkit Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 berkapasitas 2×1.000 megawatt akan menjadi salah satu pembangkit terbesar di Indonesia.

Toshiba Corporation sebelumnya telah memasok empat unit STG kapasitas 660 MW untuk PLTU Tanjung Jati B Unit 1 hingga 4.

PLTU Tanjung Jati B dikembangkan perusahaan konsorsium PT Bhumi Jati Power yang terdiri dari anggota konsorsium Sumitomo Corporation, Kansai Electric Power Co, dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Menurut Doko, Indonesia merupakan negara produsen batu bara global terbesar keempat, dimana batu bara masih menjadi sumber energi untuk penyediaan listrik.

Pemerintah menargetkan, pengurangan emisi CO2 sebesar 29% pada 2019, sehingga produsen listrik tenaga batu bara diwajibkan menggunakan batu bara yang bersih dengan teknologi rendah emisi.

“Kami juga turut berkontribusi pada perluasan PLTU Lontar dan PLTU Cirebon,” tandas Doko.(RA)