Pimpinan Grup TOBA saat penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, 6 Juli 2012.

Pimpinan Grup TOBA saat penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, 6 Juli 2012.

JAKARTA – PT Toba Bara Sejahtra Tbk melalui anak perusahaannya, PT Indomining pada Rabu, 19 Juni 2013, menandatangani perjanjian untuk memperoleh pinjaman “Term Loan Facility” sebesar USD 15 juta, dari Standard Chartered Bank (SCB) Cabang Singapura. Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode TOBA ini, akan mempergunakan dana itu untuk membangun fasilitas pengolahan batubara.

Penandatanganan “Term Loan Facility” itu dilakukan Direktur Utama PT Indomining, Arthur Simatupang, dan perwakilan SCB Cabang Singapura, di Jakarta. “Fasilitas ini berjangka waktu tiga tahun, dengan tingkat suku bunga LIBOR plus applicable margin per tahun,” ujar Arthur.

Arthur yang juga menjabat Direktur TOBA menjelaskan, term loan facility ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan sinergi di antara anak perusahaan TOBA. Pinjaman ini terutama akan dipergunakan Indomining (IM) untuk membangun coal processing plant (CPP) atau fasilitas pengolahan batubara yang baru, pembelian peralatan, infrastruktur pendukung, dan belanja modal lainnya.

“Setelah pembangunan CPP tersebut selesai, kapasitas CPP di IM akan meningkat dari 3 juta ton per tahun menjadi 6 juta ton per tahun. CPP baru ini diperkirakan akan beroperasi pada Kuartal III-2013,” jelas Arthur.

Peningkatan kapasitas CPP di IM, ujarnya, juga akan dipergunakan oleh anak perusahaan TOBA lainnya, PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dalam memproses batubaranya. Kerjasama ini akan meningkatkan sinergi dan efisiensi biaya, khususnya bagi TMU.

“Dengan menggunakan fasilitas produksi dalam grup yang sama, TMU dapat menurunkan biaya transportasi, coal processing, dan penggunaan fasilitas pelabuhan,” kata Arthur lagi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TOBA, Justarina Naiborhu menuturkan, pemberian fasilitas pinjaman dari SCB Cabang Singapura ini, membuktikan kepercayaan yang masih tinggi pihak perbankan terhadap bisnis batubara di Indonesia.

Term Loan Facility ini diberikan dalam kondisi pasar batubara yang sulit saat ini, terlebih dengan syarat dan ketentuan serta tingkat bunga yang mendekati loan kami pada 2011. Kepercayaan dari kalangan perbankan ini sangat besar artinya bagi kami, dalam mengembangkan perusahaan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders,” ujarnya.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)