Graha PGAS di Jl KH Zainul Arifin No. 20 Jakarta Pusat. Ditengah pelemahan saham-saham energi, saham emiten ini menjadi yang paling banyak dibeli.

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah hari ini, Jumat, 18 Januari 2013, karena terbatasnya aktivitas akibat banjir yang melanda Ibukota. Saham TOBA dan GEMS yang sempat terpuruk, kemarin berhasil bangkit. Di sektor energi, saham PGAS paling banyak diburu investor.

Meski banyak yang mengaitkan pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin dengan bencana banjir di Jakarta, namun sebgian analis meyakini melemahnya Indeks lebih diakibatkan kalangan investor regional sedang harap-harap cemas menunggu pengumuman kondisi terkini perekonomian di China.

Menariknya, saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang sehari sebelumnya terpuruk, kembali bangkit pada perdagangan kemarin. Saham emiten batubara berkode TOBA ini naik 25% pada Kamis, 17 Januari 2013, setelah sebelumnya jatuh ke level Rp 770,- per lembar saham.

Demikian pula dengan saham PT Golden Energy Mines Tbk yang sempat turun drastis 270 poin, pada perdagangan kemarin naik 250 poin atau 11,91%. Saham emiten pertambangan berkode GEMS ini kemarin ditutup pada level Rp 2,350,- per lembar saham.

Kemungkinan naiknya saham dua emiten pertambangan ini, karena sejumlah investor melakukan pembelian dalam jumlah banyak, memanfaatkan harganya yang sedang turun. Mengingat dalam jangka panjang saham-saham pertambangan memang cukup menjanjikan, meski sedang naik-turun.

Namun bagi sebagian besar peminat sektor energi, saham PT PGN (Persero) Tbk sejauh ini masih menjadi incaran utama. Terbukti, pada perdagangan kemarin, saham emiten berkode PGAS ini menjadi salah satu yang paling banyak dicari, di antara saham-saham perbankan yang sedang laris manis.

Dalam kondisi saham-saham energi sedang mengalami pelemahan seperti saat ini, saham PGAS memang paling aman untuk dikoleksi. Secara fundamental, saham emiten yang 50% lebih sahamnya dipegang pemerintah ini cukup baik, sebagai satu-satunya pemilik jaringan distribusi gas di Indonesia.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)