JAKARTA – PetroChina, anak usaha China National Petroleum Corporation (CNPC) akan meningkatkan investasi untuk menggarap beberapa wilayah kerja (WK) atau blok migas. Salah satu blok yang menjadi prioritas adalah blok Jabung.

Maryke p.Y. Pulunggono, Vice President Human Resource & Relations PetroChina, mengungkapkan untuk pengembangan blok Jabung membutuhkan investasi hingga US$343 juta.

“PetroChina untuk Jabung komit US$343 juta di 2018,” kata Maryke saat dijumpai di Kementerian ESDM, Selasa (27/2).

Kegiatan yang disiapkan dan akan dilakukan pada tahun ini adalah pengembangan sumur-sumur development, perawatan sumur da turut mengembangkan sumur eksplorasi.

Pada 2018, PetroChina menargetkan rata-rata produksi minyak mencapai 60 ribu barel oil per day (BOPD). Target tersebut diatas Work Plan and Budget (WPNB) yang disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

“Kalau WPNB 56 ribu BOPD, tapi dari Petrochina maunya 60 ribu BOPD,” kata Maryke.

Sebagai operator Blok Jabung, PetroChina memiliki mitra Petronas dan PT Pertamina Hulu Energi.

Rata-rata produksi migas dari operasi PetroChina di Indonesia pada 2017 adalah sebesar 100 ribu barel oil equivalen per day (BOEPD). Produksi gas mendominasi sekitar 90% dan sisanya 10% adalah produksi minyak.

Blok Jabung menjadi kontributor terbesar dalam realisasi capaian 2017, yakni dengan produksi sekitar 55 ribu BOEPD. Capaian tersebut meningkat dibanding 2016 yang hanya mencapai rata-rata produksi 53 ribu BOEPD.

Selain mengoperasikan Blok Jabung, PetroChina terlibat di lima blok lain di Indonesia, yakni Blok West Jambi II, Blok Selat Panjang, Blok South Iambi B, Blok Madura dan Blok Kepala Burung-Salawati Basin.(RI)